Anak-Anak Ikut Jadi Korban, KPAI Dorong Pemerintah Daerah Atasi Kebakaran - Telusur

Anak-Anak Ikut Jadi Korban, KPAI Dorong Pemerintah Daerah Atasi Kebakaran


telusur.co.id - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendorong pemerintah daerah dan pemerintah pusat untuk bersinergi bahu membahu mengatasi kebakaran hutan dan segala dampaknya, terutama bagi anak-anak dan kelompok rentan lainnya. 

Pasalnya, komisioner KPAI Retno Listyarti menyebut, pasca dirinya serta rekannya melakukan pengawasan langsung ke Kota Padang pada 13 hingga September 2019. 

KPAI menemukan, himbauan agar sekolah menunda kegiatan di luar kelas, seperti upacara bendera, olahraga di luar ruangan dan aktivitas lain yang membutuhkan durasi waktu yang cukup lama. Tidak tersampaikan dengan benar. 

Menurutnya, hal itu diperkuat, dari adanya laporan berbagai sekolah di kota Padang masih melakukan aktivitas pembelajaran di luar kelas. Seperti pembelajaran olahraga, bahkan ada lomba pidato dan story telling Bahasa Inggris tingkat SMA se-kota Padang (14/9/2019) diselenggarakan di panggung terbuka di luar ruangan. 

“Kepala Dinas Pendidikan provinsi Sumbar diduga kuat belum menindaklanjuti dan mensosialisasi surat tersebut kepada para kepala sekolah di wilayah kewenangannya,” sebut Retno, Senin (16/9/19). 

Tidak itu saja, melihat kualitas udara yang tidak memungkinkan untuk beraktifitas di luar ruangan, KPAI juga mendorong  pihak sekolah menyiapkan strategi pembelajaran berbasis online atau menggunakan aplikasi  diinternet. 

Dikatakan Retno, Itu perlu dilakukan agar seluruh peserta didik di wilayah bencana asap tetap dapat mengikuti pembelajaran tanpa harus keluar rumah atau dengan belajar di rumah. 

“Tugas-tugas tersebut dapat dikumpulkan saat  masuk sekolah kembali. Tugas juga bisa dikirim melalui email si guru, sehingga para guru juga bisa tetap bekerja di rumahnya mengkoreksi tugas para siswanya. Dengan demikian, proses pembelajaran tidak berhenti,” tambahnya. 

Sejumlah daerah yang diselimuti asap seperti Provinsi Riau, Kalimantan Barat hingga Kalimantan Tengah meliburkan sekolah karena semakin tebalnya kabut asap.  Kabut asap yang melanda sebagian Sumatera dan Kalimantan telah membahayakan dan menyebabkan masyarakat, khususnya kelompok rentan, seperti ibu hamil, bayi, anak-anak usia balita dan juga anak-anak SD sampai SMA/sederajat mengalami situasi sesak nafas, sakit tenggorakkan, batuk berkepanjangan, demam, dan iritasi mata. 

Kualitas udara yang tidak sehat dan wilayah yang masih diselimuti kabut asap tipis dengan jarak pandang satu kilometer pada pukul  7 pagi dan pada pukul 10 pagi masih berasap dengan jarak pandang 2,2 kilometer, telah mengakibatkan sejumlah daerah mengeluarkan peringatan pada warganya agar mengurangi aktivitas di luar rumah, terutama bagi anak-anak. Bahkan beberapa daerah, seperti kota Pekanbaru  meliburkan sekolah sejak 10/9/2019, bahkan sampai diperpanjang karena kualitas udara yang tidak juga membaik hingga 14/9/2019. [Ham]


Tinggalkan Komentar