telusur.co.id - Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar yang digelar Selasa malam ini akan menjadi Munas yang adem setelah salah satu kandidat ketua umum yakni Bambang Soesatyo alias Bamsoet menyatakan mundur dari pencalonan.

Begitu disampaikan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto saat jumpa pers di kantor Kemenko Kemaritiman dan Investasi Jakarta, Selasa (3/12/19).

"Sesuai dengan pembicaraan saya dan Pak Bambang, munas ini akan jadi munas yang adem, munas yang betul-betul buat Golkar jadi partai yang bisa menjadi pendukung pemerintah," kata Airlangga seperti dilansir Antara.

Menurut Airlangga, situasi politik yang kondusif sangat penting di tengah dinamika ekonomi politik global seperti sekarang ini. Momentum emas untuk menjaga denyut perekonomian, utamanya di Asia Tenggara, yang diklaim jadi kawasan yang masih bertahan di tengah perlambatan ekonomi global, tidak boleh disia-siakan. Terlebih, Indonesia memegang pasar penting di kawasan itu.

"Dengan solidnya Partai Golkar pasca-Munas, tadi yang disampaikan Pak Bambang, kita merajut kesatuan dan seluruh kekuatan Golkar," ujar Menko Bidang Perekonomian itu.

Keputusan Bamsoet untuk mundur dari pencalonan ketua umum, kata dia, menjadikan Munas sebagai ajang mempersatukan kader-kader partai berlambang pohon beringin itu.

"Harapannya musyawarah ini adalah Munas yang solid, yang kokoh, temanya Golkar Satu. Dengan statement Pak Bambang, maka Munas mempersatukan kita," tuturnya.

Lebih lanjut, Airlangga menuturkan, nantinya dirinya bersama Bamsoet akan menata kembali Partai Golkar dengan kekuatan yang ada sebagai pendukung pemerintah.

"Kalau ibarat pesawat, saya dan Pak Bambang itu pesawatnya twin engine. Kalau pesawat double engine itu biasanya lebih kuat daripada single engine," tukasnya. [Tp]