Diharapkan 17 Penasehat Ahli Kaporli Bukan Cuma Jadi Pajangan - Telusur

Diharapkan 17 Penasehat Ahli Kaporli Bukan Cuma Jadi Pajangan


telusur.co.id - Indonesia Police Watch (IPW) mengapresiasi Kapolri Jenderal Pol Idham Azis yang sudah mengangkat 17 orang dari berbagai latar belakang sebagai penasihatnya, diantaranya eks Ketua KPK Agus Rahardjo sebagai Penasehat Ahli Kapolri. Karena, penasehat ahli bukan hal baru bagi dunia kepolisian, dari waktu ke waktu, Kapolri kerap memiliki penasehat ahli. 

"Saat ini kapolri idam Azis mengangkat 17 penasehat ahli terdiri dari berbagai kalangan ahli. IPW memberi apresiasi pada Idham yang sudah mengangkat begitu banyak penasehat ahli meski masa tugasnya sbg kapolri begitu singkat, yakni setahun lagi," kata Ketua Presidium IPW Neta S Pane di Jakarta, Jumat (24/1/20).

Menurut Neta, diangkatnya begitu banyak penasehat ahli seakan Idham ingin menunjukan sebagai Kapolri show offorce bahwa dirinya didukung begitu banyak pakar. Yang jadi pertanyaan, lanjut Neta, dalam masa tugas yg tinggal setahun lagi, sejauh mana ke 17 penasehat ahli itu bisa bekerja efektif membantu Idham. 

"Apalagi, selama ini keberadaan penasehat ahli di lingkungan Kapolri lebih banyak sebagai pajangan," sindirnya. 

Sebenarnya, tutur Neta, di internal polri sendiri sudah cukup banyak staf ahli Kapolri, yang terdiri dari jenderal bintang satu dan dua. Selain itu di lingkungan polri juga ada enam jenderal bintang tiga. Sehingga keberadaan 17 Penasihat ahli Kapolri itu bisa membuat tumpang tindihnya kinerja di polri, terutama dengan staf Kapolri yang berpangkat jenderal bintang tiga, dua dan satu.

"Bukan mustahil mereka akan bertanya, apa sesungguhnya pekerjaan mereka sekarang ini dengan keberadaan begitu banyaknya Penasehat Ahli Kapolri," imbuhnya. 

Selain itu, lanjut dia, dengan begitu banyak penasehat ahli Kapolri berpotensi menimbulkan opini bahwa para Jendral Polri yang selama ini bekerja sesuai tupoksi ternyata tidak dipercaya. Sehingga Kapolri harus dibackup lagi dengan begitu banyak penasehat ahli.

"Banyaknya penasehat ahli ini juga makin menunjukkan bahwa polri sekarang ini lebih doyan membuat organisasinya menjadi obesitas, ketimbang membuat organisasi yang ramping, efisien dan efektif," tukasnya. 

Penunjukkan ke-17 penasehat Kaporli itu tertuang dalam surat keputusan bernomor KEP/7/1/2020 tertanggal 21 Januari 2020, Agus diketahui ditunjuk sebagai salah satu penasihat ahli bidang penanganan korupsi.

Berikut daftar nama penasihat ahli Kapolri:

1. Penasihat Ahli Kapolri Bidang Penanganan Korupsi: Agus Rahardjo

2. Penasihat Ahli Kapolri Bidang Hukum: Indriyanto Seno Adji

3. Penasihat Ahli Kapolri Bidang HAM: Hendardi, Nur Kholis, dan Ifdhal Kasim

4. Penasihat Ahli Kapolri Bidang Ilmu Politik: Indria Samego

5. Penasihat Ahli Kapolri Bidang Hukum Pidana: Chaerul Huda

6. Penasihat Ahli Kapolri Bidang Sosiologi: Fachry Aly

7. Penasihat Ahli Kapolri Bidang Keamanan dan Politik: Muradi

8. Penasihat Ahli Kapolri Bidang Politik: Hermawan Sulistyo

9. Penasihat Ahli Kapolri Bidang Kepolisian: Sisno Adiwinoto

10. Penasihat Ahli Kapolri Bidang Informasi Teknologi: Adi Indrayanto

11. Penasihat Ahli Kapolri Bidang Komunikasi Publik: Fahmi Alamsyah

12. Penasihat Ahli Kapolri Bidang Tata Negara: Refly Harun

13. Penasihat Ahli Kapolri Bidang Ekonomi: Wildan Syafitri

14. Penasihat Ahli Bidang Pergerakan Kepemudaan: Andy Soebjakto Molanggato

15. Penasihat Ahli Bidang Pergerakan Bidang Media Sosial: Rustika. [Fhr] 

 


Tinggalkan Komentar