Habib Rizieq: Pemerintah Indonesia Bilang Saya Bisa Pulang Kapan Saja, Itu Bohong - Telusur

Habib Rizieq: Pemerintah Indonesia Bilang Saya Bisa Pulang Kapan Saja, Itu Bohong

Habib Rizieq Shihab. (Ist)

telusur.co.id - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Muhammad Rizieq bin Husein Shihab mengatakan, sebab dirinya belum bisa kembali ke Tanah Air karena masih dicekal oleh pemerintah Arab Saudi atas permintaan pemerintah Indonesia. Menurutnya, pencekalan dilakukan sejak 1 Syawal 1439 H, atau Juni 2018 lalu.

Pernyataan itu disampaikan Habib Rizieq  lewat video sambutan pada acara Maulid Nabi Muhammad SAW di DPP FPI, Jumat (8/11/19). Video tersebut diunggah di Channel Front TV.

"Saya sampaikan sekali lagi kepada seluruh bangsa Indonesia, kepada seluruh kerabat dan sahabat bahwa sejak 1 tahun 7 bulan yang lalu tepatnya sejak tanggal 1 Syawal tahun 1439 H, saya dicekal oleh pemerintah Saudi atas permintaan pemerintah Indonesia. Saya tidak diperkenankan untuk keluar dari Saudi," katanya.

Dalam video berdurasi 38 menit 27 detik itu, Habib Rizieq menunjukkan dua lembar kertas yang disebutnya sebagai surat pelarangan ia keluar dari Arab Saudi dengan alasan keamanan.

"Saya tunjukkan pertama, ini adalah surat yang berisi tentang visa saya. Visa saya berlaku tanggal berapa, berakhir tanggal berapa, ini lembaran yang menerangkan tentang persoalan masa berlakunya saya punya visa," terang Rizieq.

"Nah kemudian lembaran yang satu lagi ini adalah lembaran yang menerangkan bahwa saya dicekal, sekali lagi ini lembaran yang menunjukkan bahwa saya dicekal sejak tanggal 1 syahwal 1439 H sampai hari ini. Di sini ditulis bahwa saya dilarang keluar, saya dilarang bepergian dari Saudi, bahkan disini dituliskan sebabnya adalah karena alasan keamanan," sambungnya.

Dengan bukti surat itu ia menegaskan, pencekalan yang dilakukan pemerintah Arab Saudi atas permintaan pemerintah Indonesia bukan karena ada pelanggaran hukum tapi semata-mata hanya masalah keamanan.

"Jadi sekali lagi, saya dicekal disini bukan karena saya melakukan pelanggaran keimigrasian, bukan saya melakukan pelanggaran pidana atau perdata, bukan karena saya melakukan suatu kejahatan di Saudi ini atau kesalahan, tidak, hanya karena alasan keamanan," ucap dia.

Dikatakannya, kedua surat yang dia tunjukkan merupakan bukti-bukti nyata, riil, otentik bahwa dirinya memang dicekal oleh pemerintah Saudi atas permintaan pemerintah Indonesia.

Dia menambahkan, dirinya sengaja menunjukkan bukti surat tersebut karena ada oknum pejabat di Indonesia yang mengatakan bahwa ia tidak dicekal.

"Saya tunjukkan di sini supaya anda tahu, karena saat ini saya lihat di Indonesia masih ada oknum-oknum pejabat yang berbicara di televisi mewakili pemerintah seenaknya mereka katakan bahwa saya ini bisa pulang kapan saja, tidak ada pencekalan, mereka bohong," tandasnya.

Lebih lanjut, Rizieq menjelaskan bahwa pemerintah Arab Saudi siap mencabut pencekalan itu, asalkan ada jaminan resmi atas keamanan dan keselamatan dia dan keluarganya dari pemerintah Indonesia.

"Pemerintah Saudi setiap saat siap untuk mencabut cekal saya kalau ada jaminan resmi dari pemerintah Indonesia kalau saya tidak diganggu, kalau saya tidak diusik daripada keamanan dan keselamatan saya beserta keluarga," tuturnya.

Rizieq mengungkapkan, dirinya sudah berupaya memberikan penjelasan kepada pemerintah Arab Saudi, namun pemerintah disana khawatir akan keselamatan dia dan keluarga.

"Padahal saya sudah berikan pengertian saya aman, saya tenang, tidak ada masalah, kalaupun saya diganggu oleh pemerintah Indonesia, saya akan melakukan perlawanan secara hukum. Tapi mereka belum tenang menerima alasan-alasan tersebut sehingga mereka belum mau mencabut cekal saya," terangnya.

"Sekali lagi saya tetap mau berterima kasih kepada pemerintah Saudi, saya memaklumi alasan mereka, mereka tidak ingin berspekulasi dengan keamanan, keselamatan jiwa seseorang dengan keluarga, saya hargai itu, saya terima kasih, walapun saya akan tetap meminta secara prosedur agar cekal itu tetap dicabut," tandasnya. [Fhr]


Tinggalkan Komentar