Ibukota Pindah, Putra Gubernur Kaltim Pertama: Paling Tepat Di Samboja - Telusur

Ibukota Pindah, Putra Gubernur Kaltim Pertama: Paling Tepat Di Samboja

Putra Pertama Gubernur Kalimantan Timur, Inche Abdoel Moeis, Izedrik Emir Moeis / Net

telusur.co.id - Presiden RI Joko Widodo dalam penutupan Pidato Kenegaraan HUT ke-74 RI, di Gedung MPR\DPR\DPD, Jakarta, Jumat lalu, meminta izin kepada seluruh rakyat Indonesia untuk pindah ibu kota ke Pulau Kalimantan.

Akan tetapi, dalam kesempatan itu, Kepala Negara tidak menjelaskan secara spesifik, provinsi atau kota mana yang akan dijadikan ibu kota baru tersebut.

Menurut putra pertama Gubernur Kalimantan Timur, Inche Abdoel Moeis, Izedrik Emir Moeis, lokasi yang paling tepat untuk dijadikan ibukota negara adalah Samboja.

"Paling tepat di Samboja. Lokasinya antara Samarinda-Balikpapan," kata Emir Moeis saat dihubungi telusur.co.id, Senin (19/8/2019).

Di sana, kata politisi yang pernah mengemban jabatan penting di PDI Perjuangan itu, terdapat dua Airport, dan Pelabuhan Kariangau yang besar.

Samboja merupakan sebuah kecamatan yang terletak di wilayah pesisir Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.

Setelah ramai isu pemindahan ibukota, tambah lagi pernyataan dari kepala negara soal ibukota pindah ke Pulau Kalimantan, salah satu daerah yang jadi incaran adalah Samboja.

Berdasarkan penelusuran redaksi, sudah sekitar lima bulan lalu banyak orang dari luar pulau yang menayakan harga tanah di wilayah yang masuk Kecamatan Samboja.

Pemindahan ibu kota Negara Indonesia akan segera terealisasi. Presiden meminta izin kepada seluruh rakyat Indonesia untuk pindah ibukota ke Pulau Kalimantan, dalam Pidato Kenegaraan di Gedung MPR\DPR\DPD, Jakarta, Jumat (16/8/2019).

"Pada kesempatan yang bersejarah ini. Dengan memohon ridho Allah SWT, dengan meminta izin dan dukungan dari Bapak Ibu Anggota Dewan yang terhormat, para sesepuh dan tokoh bangsa terutama dari seluruh rakyat Indonesia, dengan ini saya mohon izin untuk memindahkan ibu kota negara kita ke Pulau Kalimantan," kata Jokowi.

Akan tetapi, dalam kesempatan itu, Kepala Negara tidak menjelaskan secara spesifik, provinsi atau kota mana yang akan dijadikan ibu kota baru tersebut.

Ibukota, kata dia, bukan hanya simbol identitas bangsa, tetapi juga representasi kemajuan bangsa. Pemindahan ibukota, kata Jokowi, dilakukan demi terwujudnya pemerataan dan keadilan ekonomi.

"Ini demi visi Indonesia Maju. Indonesia yang hidup selama-lamanya," kata bekas Gubernur DKI Jakarta itu. [ipk]


Tinggalkan Komentar