Ketua Buruh Pemuda Pancasila Apresiasi Pembelaan NGO Malaysia Yang Pro PMI - Telusur

Ketua Buruh Pemuda Pancasila Apresiasi Pembelaan NGO Malaysia Yang Pro PMI

Ketua Umum Badan Buruh dan Pekerja Pemuda Pancasila , Jamaludin Suryahadikusuma berfose dengan Sekjen MPN PP. Arief Rahman

telusur.co.id - Ketua Umum Badan Buruh dan Pekerja Pemuda Pancasila , Jamaludin Suryahadikusuma mengapresiasi pembelaan Non Government Organization/ NGO Malaysia yang berupaya membela nasib Pekerja Migran Indonesia yang berstatus sebagai pekerja nonprosedural terkait nasibnya yang kini sedang menghadapi masalah akibat kebijakan lockdown yanag diberlakukan Malaysia.

Sikap NGO “tetangga” yang hari ini mendesak pemerintah Malaysia agar lebih manusiawi dalam menangani PMI nonprosedural yang terlanjur datang dan bekerja Malaysia ini mendapat apresiasi dari orang nomor satu yang mengurusi buruh di ormas loreng-loreng ini. Apalagi sehari sebelumnya Jamal juga merilis beita di media tanah terkait desakannya Badan Buruh PP kepada Menaker Ida Fauziah agar segera membantu PMI yang kelaparan dan kehabisan uang karena akibat pemberlakukan kebijakan lockdown saat ini.

“Sejatinya NGO atau LSM yang benar adalah membela manusia yang dalam kondisi perlu dibela terlepas apapun kewarganegaraannya. Kami apresiasi NGO Anak Bangsa Malaysia (SABM) yang telah menunjukkan kepeduliannya kepada PMI saat ini,” ujar Jamal dalam rilis yang diterima redaksi di Jakarta, Minggu (29/3/32020).

Menurut Jamal, 2 juta PMI, khususnya yang bekerja secara nonprosedural nasibnya memang kini sangat bergantung kepada kebaikan hati pihak kerajaan Malaysia. Pasalnya, selain terancam didenda karena datang tanpa dokumen yang sah mereka juga diduga menjadi agen penyebaraan Covid-19.

“Kami mengharapkan agar KBRI Malaysia turut mengawal proses pemeriksaan PMI ini dan kami akan terus memantau melalui perwakilan kami di Malaysia,” imbuh Jamal yang pernah menjadi anggota Satgas TKI Terancam Hukuman Mati Era Presiden SBY ini.

Sebelumnya seperti diberitakan media Malaysia, NGO Anak Bangsa Malaysia (SABM hari ini meminta kerajaan memberikan pengampunan dan pemberhentian sementara penangkapan terhadap pendatang tanpa izin dari Indonesia. Ini diperlukan agar mereka tidak takut untuk ke rumah sakit dan melakukan pemeriksaan Covid-19.

Sikap LSM Tenaganita, Saya Anak Bangsa Malaysia (SABM) yang juga Pengacara Peduli untuk Keadilan, Cegah Kematian dan Pelanggaran dalam Penahanan Bersama.

Dalam satu diskusi bersama, mereka mengucapkan menerima maklumat masih ramai pekerja yang tidak memiliki dokumen yang diminta pihak berkuasa sepanjang Minggu lalu.

“Kami maklum bahwa ada berita yang mengatakan bahwa sebahagian pekerja baru pun telah dilakukan pemeriksaan pemeriksaam,” ujarnya.

“Kami juga mendapat maklumat bahwa kondisi pemeriksaan kini dipadati para pelapor, katanya.
Pejabat pemerintah setempat mengatakan, bahwa pihaknya menunggu datang pekerja yang tidak memiliki dokumen akan didakwa di bawah undang-undang Imigrsi Malaysia.

SABM menambahkan, jika pengampunan sementara tidak diberikan, kata mereka lagi, polisi setempat dan pusat akan menahan mereka guna mencegah mereka menjadi agen penyebaran Covid-19.

“Petugas yang bersentuhan dengan para tahanan juga beresiko tertular virus,” katanya.

Kerajaan sebelum ini telah memberikan Jaminan bahwa pendatang tanpa izin yang memeriksaan Covid-19 tidak akan ditangkap. Kebijakan ini diperuntukan bagi mereka yang datang atas undangan Perhimpunan Tabligh di Masjid Seri Petaling Kuala Lumpur.

Jaminan itu diberikan Menteri Wilayah Persekutuan Annuar Musa dan Menteri Pertahanan Ismail Sabri Yaakob yang mengatakan fokus adalah untuk memastikan warga yang berhak di Malaysia bebas dari perlindungan wabah tersebut.

Selain itu, LSM berkenaan turut menyuarakan kekhuatiran dengan persetujuan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin bahawa pekerja asing perlu membayar kos ujian dan biaya perawatan wabah tersebut di rumah sakit.

“Ini tentu saja akan menyebabkan para pekerja untuk mengelak dari dikesan dan tidak mau mengerti.” katanya.

“Kami khuatir, jika pengumuman perdana menteri ini akan menyebabkan wujudnya untuk melakukan pemeriksaan dan itu berartikes bisa menjadi penyebab penyebaran wabah tidak dapat dikawal,” kata mereka lagi.

SABM menentang Kementerian Kesihatan Malaysia (KKM) bahwa tes pemeriksaan Covid-19 adalah percuma, termasuk untuk warga asing.

Data di Malaysia per hari ini ada 2.320 orang positif untuk wabak Covid-19 dengan 27 jumlah kematian.  [Asp]


Tinggalkan Komentar