telusur.co.id - Dalam rangka menjaga warisan budaya yang berada di nusantara Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat menilai peran pemerintah sangat diperlukan.
Pasalnya, peninggalan budaya adalah warisan yang dapat memperkokoh jati diri bangsa dan sumber pengembangan ilmu pengetahuan serta dapat menjadi sarana peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Sebagai warisan budaya bangsa, Candi Borobudur adalah sebuah kitab bahkan perpustakaan besar yang menggambarkan peradaban kita di abad ke-8," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat saat berbicara secara daring di seminar dan lokakarya bertema Borobudur Pusat Musik Dunia, Kamis (8/4/21).
Menurut Lestari, nilai-nilai yang ada pada warisan budaya seperti Candi Borobudur dan yang lainnya bisa menjadi acuan dalam menghadapi tantangan di masa kini.
Apalagi, dalam empat konsensus kebangsaan seperti UUD 1945, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), bersumber dari budaya masa lalu dalam peradaban bangsa ini.
Nilai-nilai tersebut, jelas anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, hingga saat ini masih relevan untuk dijadikan jalan keluar dari sejumlah problem yang dihadapi bangsa saat ini.
Karena itu,dipaparkan Lestari, upaya mengkaji kawasan cagar budaya Borobudur sebagai pusat musik dunia merupakan inisiatif yang harus didukung bersama.
Disamping itu, dengan menjadikan Borobudur sebagai inspirasi untuk menarik 'gerbong' sektor lainnya, juga, merupakan gagasan besar, yang bakal memiliki dampak besar pula.
Mengutip pesan dari Bapak Arkeologi Indonesia, Prof. Mundardjito, Rerie menegaskan, tiga hal penting yang harus dilakukan dalam pelestarian cagar budaya, yaitu perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan.
Ketiga hal tersebut, jelasnya, secara keseluruhan harus dirangkum dalam sistem pengelolaan yang baik.
Diketahui dalam acara di seminar dan lokakarya bertema Borobudur Pusat Musik Dunia turut hadir Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno (virtual); Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo; Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebidayaan, Hilman Farid dan sejumlah seniman yang tergabung dalam Sound of Borobudur.[iis]
