Minta Para Buzzer Stop Bully Anies Soal Banjir, Novel: Harusnya yang Dikritik Itu Jokowi - Telusur

Minta Para Buzzer Stop Bully Anies Soal Banjir, Novel: Harusnya yang Dikritik Itu Jokowi

Ketua Media Center PA 212, Novel Bamukmin. (Foto: telusur.co.id/Fahri)

telusur.co.id - Ketua Media Center Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin menanggapi pihak-pihak yang mengkritik bahkan mencibir Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait banjir yang terjadi di Ibukota belakangan ini.

Novel mengatakan, seharusnya yang dikritik terkait persoalan banjir adalah Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pasalnya, saat menjadi Gubernur Jakarta dan dicalonkan sebagai presiden, Jokowi pernah mengatakan jika dirinya menjadi presiden, maka masalah banjir di Ibukota akan mudah teratasi.

Namun, lanjutnya, setelah menjadi presiden bahkan sudah memasuki periode kedua, Jokowi belum mampu merealisasikan janjinya untuk menyelesaikan masalah banjir. 

"Seharusnya yang dikritik dan dicibir itu Jokowi atas janjinya mengatasi banjir di Ibukota lebih mudah jika jadi presiden. Mana realisasinya? Malah utang ditumpukin, bukan urusin banjir tapi proyek yang lain besar nilainya dibanding hasilnya," kata Novel kepada wartawan, Kamis (27/2/20). 

Menurut Novel, Anies tak pantas dicibir atas banjir yang terjadi, karena dia baru dua tahun memimpin Jakarta. Malah, Anies yang bertanggung jawab terhadap warga yang terdampak banjir. 

"Ingat, Jokowi sudah pimpin Jakarta dan Indonesia sudah 8 tahun sedang Anies baru dua tahun dan tidak obral janji seperti Jokowi. Dan Anies sangat tanggung jawab, dan warga Jakarta merasa diperhatikan dan terayomi," ujarnya. 

Lagi pula, lanjut dia, banjir bukan baru terjadi di era Anies. Ia mengungkapkan, banjir besar pernah melanda Ibukota saat Jokowi menjadi Gubernur Jakarta. 

"Dan ingat juga, justru Jokowi jadi gubernur sangat memalukan, Istana bisa kebanjiran tahun 2013 dan awal tahun 2014 banjir tiga hari baru surut," tutur Novel. 

Selain itu, Novel juga mengatakan jika wilayah yang paling parah terdampak banjir bukan di Jakarta tapi di Jawa Barat (Jabar). Oleh karenanya, tegas dia, sangat keliru jika yang dibully adalah Anies. 

"Dan justru titik banjir yang parah di luar Jakarta yaitu Jabar. Malah gubernurnya (Ridwan Kamil) asik dengan TikTok, dan Banten juga sama," terangnya. 

Untuk itu, dia meminta pertanggungjawaban kepada Jokowi untuk menepati janjinya, bukan malah sibuk membuat isu untuk menenggelamkan kasus mega korupsi seperti Jiwasraya, Asabri , BPJS dan sebagainya. 

"Kalau duit yang dikorupsi oleh zaman rezim ini itu dipulangkan, niscaya sangat bisa untuk membuat Jakarta ini tidak banjir dan warganya terlindungi. 

Maka para buzzer bayaran berhentilah membully Anies karena juga rakyat Jakarta tetap cinta kepada Anies," pungkasnya.


Tinggalkan Komentar