telusur.co.id - Susunan kabinet baru Jokowi-Ma’ruf Amin kemungkinan tidak akan langsung diumumkan setelah pelantikan presiden dan wakil presiden pada 20 Oktober besok. Sebab, banyak pertimbangan.

Begitu disampaikan direktur eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari dalam diskusi di kawasan KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu (19/10/2019).

"Jangan pernah mengharapkan kabinet akan diumumkan segera setelah pelantikan presiden. Pertama presiden dilatik jam 2 siang, rangkaian acara selesai jam 4.Kalau mau mengumumkan kabinet sudah terlalu sore,” kata Qodari.

Qodari menjelaskan, pada 2014 lalu, Jokowi mengumumkan susunan kabinet pada siang hari. Tujuannya agar personalia para menteri langsung diketahui publik

“Saya menduga, pengumuman kabinet Pak Jokowi akan menghadirkan personalianya. Jadi bukan presiden pidato lalu kemudian menterinya nunggu di rumah, lalu kaget-kaget,” sindir Qodari.

Dalam mengumumkan kabinet, Jokowi itu selalu mempersiapkannya dengan baik. Baik berupa baju apa yang akan dipakai oleh para menteri dan lainnya.

“Kalau Pak Jokwoi pasti sudah dikasih tahu dan seragam (yang dipakai menteri), pasti itu siang (pengumumannya),” bebernya.

Qodari juga memprediksi pengumannya pun kemungkinan tiga hari setelah pelantikan presiden dan wakil presiden, tepatnya tanggal 23 Oktober. Hal tersebut, karena ada satu variable yang menentukan dalam pengumuman kabinet. Variabelnya yaitu kemungkinan antara RI-1 atau RI-2 akan menghadiri upacara pelantikan Kaisar baru Jepang, Naruhito dan Permaisuri Masako.

“Pelantikan kaisar Naruhito akan diselenggarakan pada tanggal  22 Oktober jatuh pada hari selasa. Pasti kalau tidak RI-1, RI-2 akan datang kesana. Kalau RI -1 kesana sudah pasti tidak diumumkan, tidak mungkin pengumuman kabinet dilakukan di Tokyo,” bebernya.

Sedangkan, jik Ma’ruf Amin yang hadir ke Jepang, maka pengumuan kabinet ditunda hingga sang Wapres RI balik. 

“Tidak mungkin pengumuman kabinet tapi Pak Kiai Ma’ruf tidak ada ditempat,” tandas Qodari.