Petugas Keamanan di Kampus C Unair Berlakukan Sistem Satu Arah, Waspadai Curanmor - Telusur

Petugas Keamanan di Kampus C Unair Berlakukan Sistem Satu Arah, Waspadai Curanmor

 Suasana sistem satu arah di Kampus C Unair

telusur.co.id - Maraknya aksi pencurian motor (Curanmor) yang terjadi di Kampus C Universitas Airlangga (Unair) membuat petugas keamanan memberlakukan sistem satu arah atau one gate system.

Terhitung sejak Jumat (24/1) kemarin, terjadi perubahan jalur keluar bagi kendaraan roda dua. Pengendara motor tidak lagi bebas keluar melalui Pos 1 atau gerbang utama, melainkan beralih ke Pos 3 atau gerbang sebelah Airlangga Convention Center (ACC).

“Hari ini mulai diberlakukan. Kita buat one gate system. Jadi, satu akses keluar masuk bagi roda dua. Masuknya lewat Pos 1 (gerbang utama) dan keluar lewat Pos 3 (sebelah ACC),” ucap salah seorang petugas keamanan yang berjaga di Pos 1, Slamet. Minggu, (26/1/2020).

Perubahan jalur keluar bagi pengendara roda dua itu disebutnya sebagai upaya untuk mencegah tindak pencurian sepeda motor yang kerap terjadi di area Kampus C. 

“Bukan tanpa sebab, ya. Dalam satu bulan ini saja kejadian pencurian motor itu ada dua hingga tiga kali. Di student center sama di masjid yang pas subuh-subuh,” bebernya.

Pihak keamanan juga telah menyebarluaskan pemberitahuan adanya perubahan lalu lintas dalam kampus melalui spanduk yang terpasang di beberapa titik kampus.

“Kami sudah pasang spanduk besar untuk sosialisasi itu ada di 5 titik. Ada di depan jalan itu, lalu di Student Center (SC), depan asrama putri, depan Fakultas Sains dan Teknologi (FST) dan di samping GOR. Spanduk yang kecil untuk petunjuk arah juga banyak itu,” ungkapnya.

Selain sistem satu arah, juga dilakukan pengecekan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) pada saat keluar di Pos 3. Kebijakan-kebijakan tersebut bukan hanya berlaku untuk mahasiswa saja, tetapi seluruh sivitas akademika Unair tak terkecuali pengunjung dari luar kampus serta ojek online. 

“Semua baik mahasiswa, tendik, sampai ojek online (ojol) yang keluar masuk harus mengikuti tata tertib tersebut. Demi keamanan bersama,” lugas Slamet.

Slamet juga mengimbau agar pengendara roda dua tidak parkir sembarangan sebab kurang aman. Ia menyebut telah disediakan beberapa tempat parkir yang aman, di antaranya parkiran masjid, parkiran depan asrama putri, dan parkiran rumah sakit Unair.

“Untuk pengendara roda dua tolong parkir di kantung parkir yang disediakan. Di sini yang berbayar ada di RS Unair. Kalau yang tidak berbayar bisa parkir depan asrama putri atau di parkiran masjid. Itu ada penjaganya dari pagi mulai jam enam sampai sepuluh malam,” jelasnya.

Lebih lanjut, Slamet mengatakan dalam waktu dekat pihak keamanan akan melakukan penyisiran untuk menindak parkir liar. 

“Area Pusat Layanan Kesehatan (PLK) tidak diizinkan. Itu parkir liar. Di pinggir-pinggir jalan juga. Nanti ada tindakan sementara, yaitu penggembosan. Di mana pun tempatnya, kalau itu parkir liar akan ditindak. Kemudian, kalau ketahuan ada kunci ketinggalan, nanti diamankan ke pos 1 dan bisa mengambilnya sambil menyerahkan fotokopi STNK, identitas diri, dan nomor telepon yang dibubuhi materai 6000,” tambahnya.

Slamet pun berharap seluruh masyarakat kampus memiliki kesadaran tinggi untuk mematuhi semua peraturan yang telah dibuat. Menurutnya, pemberlakuan suatu kebijakan, termasuk mematuhi petunjuk arah selayaknya didukung penuh oleh seluruh komponen kampus.

“Kembali pada kesadaran masing-masing, ya. Jangankan mahasiswa, tendik saja masih banyak yang melanggar. Awalnya memang susah. Selalu saja ada adu argumen dengan petugas terkait cek STNK,” keluhnya.

“Padahal saya dan petugas yang lain hanya menjalankan tugas keamanan. Tolong kerja samanya saja,” tutur Slamet. [Asp]

Laporan : Ari Goder


 


Tinggalkan Komentar