telusur.co.id - Ditlantas Polda Metro Jaya menerapkan kebijakan crowd free night atau malam tanpa keramaian di ruas jalan DKI Jakarta. Oleh karenanya, pihaknya  akan mengurangi penjagaan penindakan pada kebijakan ganjil-genap.

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yugo mengatakan, pihak kepolisian tidak lagi berjaga di kawasan yang diterapkan kebijakan ganjil-genap. 

"Kami tidak lagi berjaga di mulut kawasan seperti yang saat ini kita laksanakan. Kami hanya memasang anggota di bundaran Senayan, Semanggi, kemudian di Bundaran Patung Kuda," ujar Sambodo.

Meski tak lagi dijaga, namun kata Sambodo, tindakan tilang bagi pelanggar aturan ganjil genap tetap berlaku. Namun tindakan tilang akan mengandalkan tilang elektronik atau Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE). 

"Kalau Rasuna Said, kami hanya akan pasang di simpang Mampang dibawah layang, kemudian di samping Imam Bonjol samping KPU. Plang rambu tetap kami pasang, tetapi jika ada yang mencoba melanggar kami akan lakukan penindakan dengan tilang, baik melalui tilang ETLE maupun tilang secara manual," paparnya.

Dari data yang ada, sambung Sambodo, di tiga hari pertama penerapan ganjil genap, ada peningkatan pelanggar. Namun hal ini tak berlangsung lama, kemudian trennya menurun.

"Saat ini sedang saya hitung berapa total jumlah pelanggaran selama seminggu penindakan ganjil genap," terangnya.

Penurunan pelanggaran ganjil genap, menurut Sambodo, lantaran masyarakat telah mengerti aturan tersebut. 

Menurutnya, masyarakat telah memahami kebijakan ganjil-genap yang berlaku di beberapa titik ruas jalan ibu kota. Dengan demikian, petugas yang tadinya berjaga di kawasan ganjil genap akan dialihkan ke kawasan crowd free night.

"Jadi petugas akan menjaga empat kawasan yang akan kita laksanakan crowd free night tersebut," katanya. 

Adapun empat kawasan yang diberlakukan crowd free night yakni berada di Jalan Sudirman-Thamrin, kawasan Kemang, Jalan Rasuna Said, dan Jalan Asia-Afrika. (Fhr)