Teten Dorong Asmindo Manfaatkan Fasilitas Bebas Bea Masuk Pasar Swiss hingga Seluruh Eropa - Telusur

Teten Dorong Asmindo Manfaatkan Fasilitas Bebas Bea Masuk Pasar Swiss hingga Seluruh Eropa

Ilustrasi produk UMKM yang akan diekspor. Foto: Istimewa

telusur.co.id - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, meminta Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) bisa memanfaatkan fasilitas pembebasan bea masuk ke Swiss untuk mengakses pasar Swiss dan Eropa secara umum.

"Hasil pertemuan kami dengan SECO (Swiss Secretariate for Economic Affair), yaitu lembaga pemerintahan terpenting di Swiss telah menyepakati bahwa Indonesia menjadi mitra dagang terpenting Swiss," kata Teten pada acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asmindo, di Tangerang Selatan, Banten, Jumat (28/1/23).

Bahkan, Teten mengungkapkan, FTA Indonesia-Swiss sudah diratifikasi. "Dan yang paling penting adalah implementasi oleh dunia usaha," kata MenKopUKM. 

Teten menyebutkan, fokus kerja sama untuk pasar Eropa sebagaimana disampaikan Presiden EU Commission, Ursula von der Leyen, yakni penyediaan dan pemasaran produk ramah lingkungan termasuk salah satunya bambu. 

Hal ini seiring dengan program KemenKopUKM yang saat ini sedang membangun Rumah Produksi Bersama pengolahan bambu di Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Saya optimistis kita dapat meningkatkan peran yang jauh lebih besar di pasar global mengingat bahwa kita memiliki keunggulan kualitas pekerjaan, bahan baku, dan desain," ucapnya.

Meski begitu, Teten mengingatkan bahwa dunia usaha nasional juga perlu meningkatkan penguasaan pasar dalam negeri yang cukup besar. Antara lain, memanfaatkan kebijakan afirmatif penggunaan produk dalam negeri.

"Pemerintah akan terus meningkatkan porsi belanja produk koperasi dan UMKM. Dan para pelaku asing akan didorong untuk bermitra dengan pengusaha lokal," katanya.

Lebih dari itu, KemenKopUKM juga akan terus memperkuat ekosistem UKM, mulai dari sisi produksi, kemitraan, SDM, pendanaan, hingga pemasaran. Antara lain, melalui penguatan rantai pasok dan jaminan pasokan bahan baku.
 
"Kami memfasilitasi MoU antara Asmindo dengan PT Perhutani untuk pasokan bahan baku kayu," ucap Teten. 

Selanjutnya, akan diperkuat untuk pasokan kebutuhan rotan dan pengembangan kerja sama Asean, khususnya untuk Laos dalam pemenuhan pasokan kayu. 

Pada tahun 2023 ini juga akan dibangun Rumah Produksi Bersama Rotan di Desa Trangsan, Sukoharjo, Jawa Tengah, dan Rumah Produksi Bersama pengolahan bambu di NTT.

Fasilitasi lainnya adalah Standardisasi dan Sertifikasi Produk, seperti Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK), HACCP dan ISO, Alkes dan PKRT, FSSC/BRC, dan Merek Internasional. 

Begitu juga, dengan program SME’Xcellence, yaitu kemitraan antara aggregator dengan UKM ekspor melalui workshop coaching clinic, business matching, dan pameran. 

"Pengembangan trading house furnitur dan home decor akan dimulai di Singapura. Kita juga sedang membahas pengembangan showroom untuk produk-produk UMKM di kawasan industri," katanya.

Dalam kesempatan itu, Teten mengapresiasi kemitraan yang dilakukan pada model bisnis PT Wisanka yang melakukan RDD (Research Design Development) dan QC. "Sementara yang memproduksi adalah UKM," ucapnya.

Teten berharap Asmindo berperan sangat strategis dalam pengembangan, peningkatan daya saing, serta memperluas pasar UMKM di dalam dan luar negeri.[Fhr]


Tinggalkan Komentar