Wacana Tax Amensty Jilid II, RR: Konyol dan Gatol  - Telusur

Wacana Tax Amensty Jilid II, RR: Konyol dan Gatol 


Telusur.co.id - Rencana pemerintah akan kembali membuat kebijakan pengampunan pajak atau tax amensty jilid II, dinilai langkah yang konyol. Sebab, tax amensty jilid I saja dampaknya belum terasa terhadap pertumbuhan ekonomi.

Demikian disampaikan oleh ekonom senior Rizal Ramli di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Senin (2/8/19).

"Ide tax amnesty kedua, ini benar-benar konyol. Yang pertama saja gagal total (gatol)," sindir RR, sapaan karibnya.  

Mantan menteri perekonomian era Gus Dur ini menjelaskan, kegagalan tax amensty itu, dimana capaian rasio jumlah pajak atau tax ratio  dari 2010 ke 2018 terus menurun, dari 9,52 persen menjadi 8,85 persen. Itu hanya rasio pajak tanpa dihitung dengan bea dan cukai, serta royalti dari SDA migas dan tambang. Sedangkan, tax ratio keseluruhan turun dari 13,61 persen pada 2010 menjadi 11,45 persen pada 2018.

Idealnya, lanjut RR, setelah dilaksanakan tax amnesty, basis pajak meningkat dan rasio pajak juga meningkat. 

"Kok malah ada tax amnesty makin merosot, harusnya ada tax amnesty yang heboh, kampanye gede, kok hasilnya gini. Ada ide lagi Tax Amnesty 2, ini benar-benar konyol, yang pertama saja gagal total," sindirnya.

Oleh karena itu, menurut RR, ini semua merupakan kegagalan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati. Jika capaian pajak rendah, diakhirnya pemerintah berutang untuk belanja negara. 

"Tugas Menkeu adalah meningkatkan tax ratio agar kita tidak tergantung utang. Tapi kalau tax ratiomerosot akan makin tergantung utang," paparnya

Karena itu, RR menyebut Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan terbalik, bukannya terbaik."Ini kegagalan utama Menteri Keuangan terbalik, saya bukan bilang terbaik. Kalau terbaik itu buat asing. Kalau buat ekonomi Indonesia malah terbalik," 

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyatakan kemungkinan akan ada Tax Amnesty jilid II pada periode kedua pemerintahan Jokowi. Hal itu disampaikannya usai mendapat masukan dari para pengusaha yang menginginkan adanya Tax Amnesty jilid II.[Tp]


Laporan: Tio Pirnando


Tinggalkan Komentar