telusur.co.id - Pasangan ganda putra andalan Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, kembali menunjukkan taring mereka di panggung bulu tangkis dunia. Kemenangan terbaru mereka tak hanya menambah koleksi gelar, tetapi juga menandai kebangkitan luar biasa usai masa sulit pasca-Olimpiade Paris. Dan satu nama yang mendapat sorotan besar atas transformasi ini adalah pelatih anyar mereka, Herry Iman Pierngadi.
Pelatih asal Indonesia yang akrab disapa Herry IP itu resmi mengambil alih tongkat kepelatihan dari Tan Bin Shen pada Februari lalu, dan sejak saat itu, performa Aaron/Wooi Yik langsung menanjak tajam.
“Senang rasanya bisa kembali jadi juara,” ujar Aaron penuh semangat. “Kerja keras Coach Herry mulai membuahkan hasil, dan ini baru permulaan. Masih banyak hal yang bisa kami tingkatkan.”
Aaron juga mengakui bahwa gelar kali ini sangat berarti, terutama setelah periode surut usai meraih perunggu di Olimpiade Paris tahun lalu.
“Setelah Paris, kami sempat kehilangan arah. Tapi gelar ini memberi kami dorongan besar. Sekarang fokus kami adalah menjaga konsistensi dan mempertahankan momentum,” tambahnya.
Peran Herry IP bukan hanya soal strategi di atas kertas, tapi juga ketenangan dan mentalitas bertanding yang ditanamkan kepada pasangan juara dunia 2022 itu.
“Pelatih kami banyak membantu, bukan hanya taktik tapi juga ketenangan di lapangan. Kami bermain lebih tenang, lebih cerdas,” ungkap Aaron.
Rekan duetnya, Soh Wooi Yik, juga merasakan dampak langsung dari pendekatan sang pelatih. Setelah pulih dari cedera jari kaki pasca-Olimpiade, Wooi Yik mengakui bahwa banyak perubahan positif terjadi dalam permainan mereka.
“Detail kecil di depan dan belakang lapangan sangat diperhatikan. Awalnya kami agak kesulitan beradaptasi, tapi sekarang semuanya mulai klik. Gaya bermain kami berkembang, dan jalannya permainan terasa berbeda,” jelasnya.
“Ini adalah gelar ketiga dalam kemitraan kami, dan kami merasa punya gaya baru. Kami ingin terus tampil seperti ini dan menambah lebih banyak trofi ke lemari kami.”
Setelah meraih gelar Asia yang prestisius, Aaron/Wooi Yik kini mengalihkan fokus mereka ke Piala Sudirman 2025 yang akan digelar di Xiamen, Tiongkok pada 27 April hingga 4 Mei. Ajang beregu campuran ini akan menjadi tantangan berbeda, dan Aaron menyadari pentingnya sinergi tim.
“Kami ingin membawa ketenangan dan kepercayaan diri ini ke Piala Sudirman. Tapi ini ajang beregu, dan kemenangan tidak bisa diraih hanya oleh satu pasangan. Yang terpenting adalah kerja sama tim,” tegas Aaron.
Dengan daftar prestasi yang sudah mengesankan mulai dari gelar dunia 2022, perunggu di Olimpiade Tokyo dan Paris, hingga medali Asian Games Aaron/Wooi Yik kembali menjadi ancaman serius di kancah internasional.
Kini, di bawah komando Herry IP, Malaysia punya harapan besar. Kebangkitan Aaron/Wooi Yik bisa jadi awal dari sesuatu yang lebih besar dan Piala Sudirman bisa menjadi panggung pembuktian berikutnya.[iis]