Akhiri Masa Tugas, Fraksi NasDem MPR RI: Pembahasan Mengenai Konstitusi Harus Membumi - Telusur

Akhiri Masa Tugas, Fraksi NasDem MPR RI: Pembahasan Mengenai Konstitusi Harus Membumi

Ketua Fraksi NasDem MPR RI, Taufik Basari. (Foto: telusur.co.id:Tegar).

telusur.co.id - Fraksi NasDem MPR RI menggelar kuliah umum dan Laporan Kinerja Fraksi NasDem MPR RI di Auditorium DPP NasDem, Jakarta Pusat, pada Selasa (30/9/24). Acara ini mengangkat tema "Masa Depan Cita Kedaulatan Rakyat & Negara Hukum dalam Konstitusi Indonesia".

Ketua Fraksi NasDem MPR RI, Taufik Basari, menjelaskan bahwa kuliah umum ini merupakan bagian dari budaya diskusi yang kerap dikembangkan oleh Fraksi NasDem MPR RI terkait dengan konstitusi Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI. Menurutnya, pembahasan konstitusi tidak boleh terbatas pada kalangan elite politik, tetapi harus melibatkan berbagai pihak.

“Persoalan konstitusi tidak hanya boleh dibicarakan di kalangan elite penguasa, tapi juga harus membumi, dibahas di berbagai tempat, dan didiskusikan bersama, termasuk mengenai gagasan amandemen,” ujar Taufik Basari, yang akrab disapa Tobas.

Tobas juga menyampaikan bahwa dalam rapat sidang paripurna, Fraksi NasDem selalu menekankan lima syarat ketika ingin melakukan amandemen UUD. “Kami menetapkan lima syarat bahwa ketika kita ingin melakukan amandemen, harus dilakukan melalui evaluasi yang menyeluruh dan melibatkan semua pihak,” tambahnya.

Sementara itu, pakar hkum tata negara Prof. Jimly Asshiddiqie dalam kuliah umumnya memberikan berbagai perspektif mengenai negara demokrasi dan prinsip negara hukum. Menurutnya, kualitas demokrasi dan negara hukum harus terus ditingkatkan seiring berjalannya waktu.

“Partai NasDem memiliki potensi besar, terutama dengan perkembangan yang pesat. Saat ini, NasDem memiliki 69 kursi, naik sepuluh kursi dari 59 pada tahun 2019. Ini menunjukkan kepercayaan rakyat yang luar biasa terhadap NasDem,” ujar Jimly.

Jimly juga menilai bahwa salah satu alasan kepercayaan publik terhadap NasDem adalah ide-ide partai tersebut, seperti pentingnya restorasi dan perubahan yang bermakna untuk perbaikan, namun tetap dalam kesinambungan. 

“Saya yakin bahwa perbaikan sistem kenegaraan kita ke depan adalah suatu hal yang alami, meskipun tetap berkesinambungan, dan apa yang kita diskusikan tadi sejalan dengan pandangan Pak Ketua Umum Surya Paloh,” tutupnya. [Fhr]


Tinggalkan Komentar