telusur.co.id - Polisi masih menyelidiki peristiwa kebakaran yang terjadi di kantor Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), Jakarta Pusat. Kebakaran diduga akibat hubungan pendek arus listrik.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Wisnu Wardana mengatakan, akibat peristiwa kebakaran sejumlah arsip milik BPOM tak dapat diselamatkan

"Jadi ada arsip-arsip, perlengkapan kantor, dan beberapa komputer (yang terbakar)," ujar Wisnu saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (22/7/21).

Sampai saat ini, polisi telah memeriksa enam orang saksi yang diperiksa, di antaranya pegawai BPOM dan teknisi listrik. Total kerugian akibat kebakaran ini ditaksir mencapai Rp 600 juta.

Saat ditanya mengenai adakah unsur pidana dalam peristiwa kebakaran kantor BPOM, Wisnu belum dapat memastikannya. Pasalnya pihaknya juga masih menunggu hasil dari Laboratorium Forensik (Labfor) Bareskrim Polri.

"Sekarang msih dalam penyelidikan. Kita juga menunggu hasil Labfor dulu," jelasnya.

Sebelumnya, Anggota Puslabfor Bareskrim Polri telah melakukan olah TKP di Kantor Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), Johar Baru, Jakarta Pusat. Seperti diketahui, kantor BPOM mengalami insiden kebakaran pada Minggu (18/7/21).

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan, dari hasil olah TKP, kebakaran diduga karena korsleting arus listrik. Api diduga pertama kali muncul dari lantai satu kantor tersebut.

"Hasil penyelidikan awal, diketahui terdapat api yang berkobar di lantai satu Gedung BPOM, tepatnya di ruang standarisasi obat dan prekursor dan zat adiktif," ujar Argo, Rabu (21/7/21). (Tp)