Alex Marquez Ungkap Perjuangan Marc Marquez: Rasanya Seperti Hidup Bersama Orang yang Berbeda - Telusur

Alex Marquez Ungkap Perjuangan Marc Marquez: Rasanya Seperti Hidup Bersama Orang yang Berbeda

Pembalap Ducati, Marc Marquez. Foto: int

telusur.co.id - Dukungan seorang adik kepada kakaknya bisa jadi tak ternilai, apalagi ketika keduanya sama-sama berada di dunia yang penuh tekanan seperti MotoGP. Namun, Alex Márquez akhirnya mengungkap betapa beratnya mendampingi Marc Márquez di masa-masa tergelapnya, terutama saat cedera lengan yang berkepanjangan mengubah segalanya termasuk karakter sang juara dunia delapan kali itu.

Dalam wawancara eksklusif bersama TNT Sports, Alex bercerita bagaimana dirinya pernah sampai pada titik lelah ketika terus ditanyai soal kondisi kakaknya oleh media.

"Itu pertama kalinya saya bilang, 'Saya tidak akan bicara lagi soal saudara saya,'" ungkap Alex.

"Setiap hari saya pergi, saya selalu ditanya, 'Bagaimana kabar Marc? Bagaimana kondisi Marc?' sampai akhirnya saya merasa, 'Cukup! Saya bukan orang yang tepat untuk menjawab ini.'"

Meskipun mendukung penuh selama masa pemulihan, Alex mengakui bahwa tahun-tahun setelah kecelakaan Marc pada 2020 bukanlah hal yang mudah untuk dilalui bersama.

"Tahun pertama tidak terlalu sulit karena dia hanya di rumah, dalam masa pemulihan. Tapi tahun 2021 dan 2022... itulah masa yang paling menyakitkan," kenang Alex.

"Dia berubah. Rasanya seperti saya tinggal dengan orang lain. Dia hidup dalam rasa sakit setiap hari, dan itu mengubah karakternya."

Puncak dari semua penderitaan itu datang ketika Marc akhirnya memutuskan untuk menjalani operasi korektif besar pada pertengahan 2022 sebuah langkah berani yang mengharuskannya mematahkan kembali tulang humerus dan memutarnya 33 derajat demi mengembalikan fungsi normal.

“Keputusan untuk berhenti di Mugello 2022 bukan keputusan dadakan. Itu sudah ia pikirkan selama berminggu-minggu. Saya tahu itu, tapi saya simpan sendiri,” ujar Alex.

Alex pun menjadi orang pertama yang mendorong Marc untuk menjalani operasi, bukan hanya demi kariernya, tapi demi kualitas hidup sang kakak.

“Saya bilang, 'Lakukan. Kamu tidak bisa terus hidup seperti ini.' Bukan cuma soal balapan, tapi soal hidup tanpa rasa sakit, tanpa obat pereda nyeri setiap hari."

“Saya mendukungnya dengan sepenuh hati. Saya bilang, ‘Kamu mungkin akan kehilangan setengah musim ini, tapi kamu akan memenangkan sisa hidupmu.’”

Kini, dengan semangat dan kondisi baru, Marc Márquez tampak siap menulis babak selanjutnya dalam kariernya. Tapi kisah di balik layar rasa sakit, frustasi, dan dukungan keluarga adalah pengingat bahwa bahkan sang juara pun manusia yang bisa rapuh.[]


Tinggalkan Komentar