Amankan Presidensi G20 dan Cegah Varian Omicron, Gerbang Pintu Masuk Diperketat - Telusur

Amankan Presidensi G20 dan Cegah Varian Omicron, Gerbang Pintu Masuk Diperketat

Istimewa

telusur.co.idJakarta – Presidensi G20 Indonesia secara resmi telah dimulai sejak 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022 nanti.

Pemerintah menyampaikan bahwa ada sekitar 150 pertemuan pada level working group, deputi, menteri dan gubernur bank sentral, hingga Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) pemimpin negara hingga Oktober 2022 nanti.

Protokol kesehatan (Prokes) pun telah diterapkan dengan ketat sejak kedatangan pertama delegasi negara-negara anggota G20 dan undangan, serta lembaga internasional.

Selanjutnya, guna mencegah masuknya varian baru SARS-CoV-2 jenis B.1.1.529 atau Omicron, Koordinator Kekarantinaan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Imran Pambudi, menyatakan jika pihaknya bersama aparat keamanan dan imigrasi telah memperketat jalur masuk di berbagai pintu masuk ke wilayah Indonesia, baik udara, darat, maupun laut.

Dikatakannya, Untuk jalur udara, petugas bersiaga di pintu masuk Bandara Internasional Soekarno Hatta di Jakarta, Bandara Ngurah Rai Bali dan Bandara Samratulangi di Manado.

Selain pintu masuk jalur udara, petugas juga bersiaga di pintu masuk pelabuhan.

"Untuk pelabuhan kita hanya buka di Batam. Nah di pintu- pintu masuk ini, betul- betul akan kita jaga," ujar Imran Pambudi dalam Diskusi Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) yang digelar virtual dengan tema "Menjaga Wajah Bangsa di Gelaran G20" pada Senin (13/12/2021).

Kegiatan FMB9 inj juga bisa diikuti secara langsung di FMB9ID_ (Twitter), FMB9.ID (Instagram), FMB9.ID (Facebook), dan FMB9ID_IKP (Youtube).

Selanjutnya, kata Imran, untuk di pelabuhan-pelabuhan, terdapat kantor kesehatan pelabuhan (KKP) dengan sumber daya manusia (SDM), peralatan sistem informasi yang mendukung serta laboratorium yang mumpuni. 

Sehingga dengan cepat, mampu  mendeteksi jika ada varian-varian baru COVID-19 yang melewati pintu masuk dari para pelaku perjalanan internasional.

"Enggak main- main ini. Lab-nya juga harus standar, dan kalau positif, sample itu akan kita kirim ke Balitbang di Jakarta untuk menditeksi apakah varian- varian baru itu sudah masuk atau belum," ujar dia.

Imran memastikan, hingga saat ini, hasil sample yang sudah diperiksa belum ditemukan kasus dengan varian Omicron di Indonesia

"Tapi Alhamdulillah, sampai saat ini dari sampel-sampel yang masuk belum ada 
ditemukan varian Omicron ini," tegas dia.

G20 atau Group of Twenty adalah sebuah forum utama kerja sama ekonomi internasional yang beranggotakan negara-negara dengan perekonomian besar di dunia yang terdiri atas 19 negara dan 1 lembaga Uni Eropa. 

Forum yang dibentuk pada 1999 ini memiliki posisi strategis karena secara kolektif merupakan representasi dari 85 persen perekonomian dunia, 80 persen investasi global, 75 persen perdagangan internasional, dan 60 persen populasi dunia.

Presidensi Indonesia dalam Group of Twenty (G20) dimulai sejak hari ini Rabu 1 Desember 2021 lalu dan dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo.

Presidensi G20 Indonesia merupakan kesempatan bagi Indonesia untuk berkontribusi lebih besar bagi pemulihan ekonomi global, dengan partisipasi aktif membangun tata kelola dunia yang lebih sehat, lebih adil, dan berlanjutan berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. 

Oleh karena itu, Presidensi G20 Indonesia mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger”.

Dengan tema tersebut, Presidensi G20 Indonesia diharapkan dapat memberikan semangat baru untuk mewujudkan tatanan dunia yang bukan hanya memberikan kesejahteraan dan kemakmuran, namun juga menjamin keberlanjutan kehidupan di masa depan.

Indonesia akan menggunakan Presidensi G20 untuk memperjuangkan aspirasi dan kepentingan negara-negara berkembang, sehingga dapat tercipta tata kelola dunia yang lebih adil. Terutama untuk memperkuat solidaritas dunia dalam mengatasi ancaman perubahan iklim dan mendorong pembangunan berkelanjutan.


Tinggalkan Komentar