telusur.co.id - Sebuah video yang memperlihatkan mobil ambulance ditembak gas air mata saat aksi demonstrasi menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja viral di media sosial. Orang bertanya-rltanya apa penyebab ambulance tersebut dikejar polisi.
Mobil itu dikejar polisi dengan berjalan mundur, lalu kemudian maju dengan kecepatan tinggi hingga hampir menabrak aparat kepolisian. Beruntung tidak ada yang tertabrak ketika hendak diberhentikan
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Heru Novianto membenarkan pihaknya telah mengamankan ambulance tersebut karena dicurigai membawa peserta aksi unjuk rasa yang ricuh.
"Betul ada tiga orang di dalamnya. Diamankan ke Polda Metro Jaya," ujar dia kepada wartawan di Jakarta, Rabu (14/10/20).
Heru menjelaskan, ketika itu, petugas kepolisian berusaha menghentikan laju dari ambulance tersebut. Tapi bukannya berhenti, sopir ambulance malah nekat tancap pedal gasnya hingga mau menabrak anggota polisi
"Diberhentikan petugas malah tancap gas, bahkan mau nabrak anggota, Sehingga menimbulkan kecurigaan petugas," terang dia.
Saat ini, sopir ambulance dan 3 orang yang ada di dalam mobil tersebut masih diperiksa oleh aparat kepolisian Polda Metro Jaya. Ia belum bisa berkata lebih soal ambulance tersebut kasih ditangani oleh Polda Metro.
"Saat ini di periksa di Polda," ujar dia. [Tp]