telusur.co.id - Ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, harus berjuang keras untuk mengatasi rasa gugup dan tekanan pada laga perdana BWF World Tour Super 1000 All England 2025 di Utilita Arena Birmingham, Inggris, Rabu. Mereka sempat kehilangan gim pertama, namun berhasil bangkit dan memenangkan pertandingan setelah bermain selama 1 jam 12 menit dengan skor 17-21, 22-20, 21-19.
Apriyani/Fadia mengawali pertandingan dengan kurang meyakinkan. Mereka sempat kesulitan menghadapi tekanan dari pasangan Taiwan, Hsu Yin-Hui/Lin Jhih Yun, yang tampil solid dengan serangan agresif dan pertahanan rapat. Akibatnya, mereka harus menyerahkan gim pertama dengan skor 17-21.
Namun, setelah diskusi dan evaluasi cepat di tengah pertandingan, Apriyani/Fadia berhasil keluar dari tekanan dan memperbaiki permainan mereka. "Pertandingan sangat menegangkan, jujur sangat tegang. Tapi ada momen diskusi dengan Fadia dan pelatih yang akhirnya membuat kami bisa keluar dari tekanan itu," ungkap Apriyani setelah pertandingan.
Apriyani mengakui bahwa rasa gugup sempat mengganggu permainannya. "Karena ambisi besar untuk menang, saya jadi sulit mengontrol permainan," kata Apriyani. Meski begitu, mereka berhasil menemukan kembali ritme permainan dan memenangkan gim kedua dengan skor 22-20. Pada gim ketiga, pasangan Indonesia ini tampil lebih percaya diri dan akhirnya menutup laga dengan kemenangan 21-19, mengamankan tiket ke babak 16 besar.
Di babak selanjutnya, Apriyani/Fadia akan berhadapan dengan unggulan kelima asal Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan, yang sebelumnya mengalahkan pasangan Taiwan, Chun Hsun Teng/Chu Yun Yang, dengan skor 19-21, 21-15, 21-13. Pertemuan ini diprediksi akan berlangsung ketat, mengingat kedua pasangan sudah beberapa kali bertemu dan saling mengalahkan di berbagai turnamen sebelumnya.
Namun, Apriyani/Fadia tidak diuntungkan dalam rekor pertemuan dengan Pearly/Thinaah. Mereka baru mencatatkan tiga kemenangan dari tujuh pertemuan terakhir, dengan kekalahan terbaru terjadi di Olimpiade Paris 2024, di mana mereka kalah 18-21, 9-21.
"Kami senang bisa ke babak 16 besar, tapi kami harus segera fokus untuk pertandingan berikutnya. Evaluasi bersama pelatih sangat penting untuk memperbaiki permainan hari ini," kata Fadia, yang menyadari pentingnya persiapan matang untuk menghadapi pasangan Malaysia tersebut.
Dengan semangat dan evaluasi cepat, Apriyani/Fadia akan berusaha untuk tampil lebih baik dan melaju lebih jauh di All England 2025.[iis]