Armenia Serang Ganja, Turki Geram - Telusur

Armenia Serang Ganja, Turki Geram

Foto : Onur Çoban - Anadolu Agency

telusur.co.id - Juru bicara partai yang berkuasa di Turki, Omer Celik mengutuk serangan Armenia ke wilayah Ganja, Azerbaijan. 

“Armenia membunuh warga sipil sebagai negara nakal. Itu sedang melakukan pembantaian brutal. Para pembunuh dan pendukungnya melanggar hukum. Serangan terhadap Ganja adalah kejahatan terhadap kemanusiaan,” kata Omer Celik di Twitter, mencatat serangan dan pembantaian tidak akan dibiarkan begitu saja sebelum menambahkan bahwa Armenia harus dihukum atas nama kemanusiaan dan hukum.

Juru bicara kepresidenan Turki mengatakan Armenia terus melakukan kejahatan perang bahkan di bawah gencatan senjata yang diumumkan.

“Seperti di Khojali, [Armenia] membunuh wanita, anak-anak, orang tua dan warga sipil tanpa pandang bulu. Armenia akan membayar tindakan dan pembunuhan yang melanggar hukum ini,” tulis Ibrahim Kalin di Twitter terkait dengan pembantaian 600 warga sipil Azerbaijan pada tahun 1992.

"Turki berdiri bersama Azerbaijan sampai akhir," katanya. Ini berarti bahwa negara-negara dan organisasi internasional yang memiliki suara dalam setiap masalah tetap diam saat pendudukan Armenia membunuh warga sipil, ”tambah Kalin.

"Armenia sekali lagi melakukan kejahatan perang dengan menyerang warga sipil di Ganja, dan menunjukkan bahwa Armenia adalah negara teroris," kata Menteri Kehakiman Turki Abdulhamit Gul di Twitter. “Kami tetap kuat di samping Azarbaijan. Saudara kita tidak akan pernah berdiri sendiri. "

"Teroris dan pendudukan Armenia, yang melakukan kejahatan perang, menyerang warga sipil yang tidak bersalah sekali lagi terlepas dari wanita, anak-anak dan orang tua di #Ganja dan sekali lagi menunjukkan wajah kotornya," kata Wakil Presiden Turki Fuat Oktay di Twitter.

Pemimpin oposisi utama Turki mengutuk keras serangan terhadap Ganja dan Mingachevir.

"Saya menyampaikan harapan cepat sembuh kepada saudara-saudara Azerbaijan dan ulangi sekali lagi bahwa kami mendukung mereka untuk tujuan yang benar," kata Kemal Kilicdaroglu di Twitter. [ham]


Tinggalkan Komentar