telusur.co.id - Petenis nomor satu dunia, Aryna Sabalenka, mencatatkan prestasi gemilang di Miami Open 2024 dengan meraih gelar pertamanya di turnamen ini setelah mengalahkan peringkat empat dunia, Jessica Pegula, dengan skor 7-5, 6-2 di final, Sabtu (29/3) waktu setempat atau Minggu WIB.
Dalam pertandingan yang menjadi pengulangan final US Open 2023, Sabalenka membutuhkan waktu satu jam 28 menit untuk menaklukkan Pegula. Kemenangan ini sekaligus memperlebar keunggulan head-to-head Sabalenka atas Pegula menjadi 7-2, yang semakin memperkuat dominasi petenis asal Belarus tersebut di lapangan keras.
Sabalenka mengungkapkan kegembiraannya atas kemenangan ini, setelah sebelumnya menderita dua kekalahan di final, yaitu dari Madison Keys di Australian Open dan Mirra Andreeva di Indian Wells. "Akhirnya saya mampu memainkan permainan tenis terbaik saya di final, dan saya sangat senang dengan hasil dan penampilan ini," kata Sabalenka, yang dikutip dari siaran WTA, Minggu.
Kemenangan ini menambah koleksi gelar WTA 1000 Sabalenka menjadi delapan, menyamakan pencapaiannya dengan legenda tenis Maria Sharapova. Pencapaian Sabalenka kini hanya kalah dari Serena Williams (13 gelar), Victoria Azarenka (10), Iga Swiatek (10), Simona Halep (9), dan Petra Kvitova (9) dalam kategori WTA 1000 sejak tingkatan ini diperkenalkan pada 2009.
Secara keseluruhan, Sabalenka kini mengoleksi 19 gelar tunggal WTA Tour, dengan 17 di antaranya diraih di lapangan keras, termasuk tiga gelar Grand Slam yang dimenangkannya di Australian Open (2023, 2024) dan US Open 2024.
Meski demikian, Sabalenka belum pernah meraih gelar di Sunshine Double—turnamen gabungan antara Indian Wells dan Miami Open—sebelumnya. Ia sempat menjadi runner-up dua kali di BNP Paribas Open di Indian Wells, dan belum pernah mencapai final Miami Open hingga tahun ini. Dengan kemenangan tersebut, Sabalenka pun memecahkan rekor pribadi yang sebelumnya tidak pernah tercapai.
Sabalenka mengungkapkan mentalitas yang ia bawa dalam pertandingan final tersebut, "Memasuki pertandingan ini, saya memiliki mentalitas bahwa apa pun yang terjadi, saya akan tetap bertahan, fokus pada diri sendiri, dan berjuang demi setiap poin," tambahnya. "Saya tidak ingin kalah lagi di final. Sangat sulit untuk kalah di final, jadi saya siap bertarung."
Dalam pertandingan final tersebut, Sabalenka sempat kehilangan keunggulan awal saat Pegula berhasil membalikkan keadaan dan memimpin 3-2 di set pertama. Namun, Sabalenka bangkit dengan kekuatan luar biasa, mendominasi tiga gim berturut-turut untuk merebut kembali keunggulan 5-3. Pada kedudukan 6-5, Sabalenka menampilkan permainan luar biasa dengan tiga pukulan winner berturut-turut yang membawanya meraih set pertama.
Set kedua menjadi titik balik dengan Sabalenka memimpin 3-1 setelah memanfaatkan servis buruk Pegula dan mencatatkan dua winner beruntun. Dari sana, petenis unggulan teratas ini melangkah mulus untuk meraih kemenangan dan mengangkat trofi pertamanya di Miami Open.
Dengan gelar ini, Sabalenka semakin memperkuat statusnya sebagai salah satu pemain terbaik di dunia dan menjadi ancaman serius bagi lawan-lawannya dalam perebutan gelar Grand Slam selanjutnya.[iis]