telusur.co.id - Gedung Sate merupakan pusat perkantoran Pemerintah Provinsi Jawa Barat, namun setelah sejumlah pegawai Pemprov Jabar terkonfirmasi positif Covid-19 nampak sepi. Dan saat ini menjadi pemandangan baru bagai warga Bandung, sebagi obyek wisata dan berselfie ria.

Melalui Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Barat Daud Achmad menjelaskan, penutupan Gedung Sate diperpanjang hingga dua pekan sejak Jum'at 14 Agustus 2020. Hal tersebut berdasarkan surat edaran Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat.

Untuk menjalankan tugas pemerintahan saat ini pihaknya sedang menerapkan sistem kerja Work From Home (WFH). Yang nantinya aktivitas di Gedung Sate akan dibatasi sekitar 50 persen karyawan, yang melakukan aktivitas. "Pada dasarnya Gedung Sate menerapkan Work From Home dan maksimal 50 persen karyawan yang aktivitas di Gedung Sate," ungkap Daud, Sabtu (15/8/2020) selang Konferensi Pers.

Menurut Daud, aktivitas lain seperti fasilitas umum masjid, musium dan kantin masih tutup. Adapun untuk akses masuk ke Gedung Sate dibatasi dan diperketat, salah satunya harus memiliki surat bebas Covid-19. Semata - mata untuk mensterilkan hal - hal yang tidak diinginkan.

Penerapan dan pembatasan ini lantaran sebanyak 40 persen pegawai yang terinfeksi Covid-19 di Gedung Sate terdiri dari kalangan ASN dan non ASN. Mereka yang terinfeksi virus Covid-19 rata - rata di usia muda, Pemprov berupaya untuk melakukan tracing terhadap orang yang kontak erat dengan mereka.

Sementara itu, menurut Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Berli Hamdani menuturkan, memastikan dari 40 persen pegawai yang dinyatakan positif Covid-19 sudah sembuh. Hal itu berdasarkan hasil swab yang menunjukan hasil negatif. "Untuk sementara waktu mereka belum kembali bertugas, sebab Pemprov Jawa Barat sedang memberlakukan sistem Work From Home," ujarnya. [ham]