Atasi Ketergantungan Impor Kedelai, Kacang Koro Pedang Bisa Jadi Alternatif - Telusur

Atasi Ketergantungan Impor Kedelai, Kacang Koro Pedang Bisa Jadi Alternatif


telusur.co.id - Kacang koro pedang dapat menjadi alternatif pengganti kedelai yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan tempe dan tahu. Hal ini juga merupakan jawaban dari ketergantungan impor kedelai yang terjadi di Indonesia. 

"Kita selama ini makan tempe dan tahu sebagai sumber protein, tapi ironinya kedelai ini diimpor 2,5 juta sampai 3 juta ton pertahunnya. Kita lihat sekarang kacang koro punya potensi sebagai substisusi impor. Ini per satu hektare (ha) saja dapat memproduksi 5 ton dan kalau mau substitusi 1 juta ton itu hanya butuh 200 ribu sampai 250 ribu ha," kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam acara Kick Off Penanaman Kacang Koro Pedang di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (24/1/22). 

Teten menambahkan bahwa kacang koro pedang yang diolah menjadi tempe bahkan sudah dinikmati langsung oleh Presiden Joko Widodo. Maka dari itu, Kabupaten Sumedang akan dijadikan sebagai pilot project pengembangan kacang koro pedang yang diharapkan akan menjadi salah satu komoditas strategis penunjang ketahanan pangan di Indonesia. 

Teten menargetkan, pada tahun 2022 ini, akan tertanam kacang koro pedang di lahan seluas 100 ha yang terdapat di Kabupaten Sumedang. Setelah pilot project ini berlangsung, tahun depan akan dilakukan scalling up terhadap penanaman kacang koro pedang ini karena Kabupaten Sumedang sendiri memiliki potensi lahan hampir 1.000 ha yang dapat dipergunakan. 

"Jadi, nanti setelah ini ditanami, akan diserap oleh koperasi yang menjadi offtaker. Jadi ada kepastian bagi para petani bahwa yang mereka tanam akan terserap. Bapak Presiden bahkan sudah mencoba ini dan tertarik dalam pengembangan ekosistem kacang koro pedang ini," ujar Teten. 

Peran koperasi sebagai offtaker pertama dari para petani kacang koro juga dapat menjadi jawaban untuk pembiayaan KUR (Kredit Usaha Rakyat) Tani yang dapat diakses oleh para petani. 

Saat ini, Bank BNI Cabang Sumedang juga telah melakukan MoU dengan pengurus koperasi. Teten berharap, BNI cabang-cabang di Kabupaten/Kota lainnya juga dapat melakukan dukungan serupa. 

"Pengurus koperasi juga harus dapat menyusun model binis budidaya kacang koro dari hulu ke hilir, sehingga industrialisasi kacang koro yang dilakukan oleh koperasi dapat juga didukung pembiayaan dari LPDB-KUMKM," tuturnya. 

"Semoga kolaborasi yang sudah kita laksanakan ini, baik dari pihak Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Perbankan dan Koperasi beserta para petani anggota koperasi menjadi momentum penting untuk membangun ketahanan dan kedaulatan pangan kita. Semoga melalui koperasi dan ragam program, pengembangan usaha, peningkatan kesejahteraan petani dapat diwujudkan," tukas Teten.[Fhr


Tinggalkan Komentar