telusur.co.id - Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan legislator Dapil VII Jawa Tengah yang meliputi Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, dan Kebumen Bambang Soesatyo menuturkan dalam konteks kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, tokoh masyarakat memiliki peran dan kontribusi penting sebagai mitra strategis pemerintah dalam mensosialisasikan dan mengimplementasikan berbagai program pembangunan. Khususnya yang berdampak langsung terhadap kehidupan masyarakat serta kepentingan umum. Bamsoet juga mengajak seluruh elemen masyarakat awasi jalannya pencoblosan suara di TPS agar berlangsung jurdil.
"Selain menjadi stabilisator pemilu, para tokoh juga harus mampu meyakinkan manfaat dan urgensi suatu program pembangunan, publik perlu mendengar masukan dari sumber terpercaya, salah satunya adalah tokoh masyarakat. Karenanya, di tengah dinamika dan kompleksitas kehidupan kebangsaan yang kita hadapi saat ini, baik dari dalam maupun dari luar, peran penting dan kontribusi tokoh masyarakat tersebut harus dapat diberdayakan," ujar Bamsoet usai bertemu tokoh masyarakat di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Sabtu (9/12/23).
Dalam safari politik jelang Pemilu hari kedua, Bamsoet yang juga wakil Ketua Umum FKPPI dan wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila itu bertemu dengan para tokoh masyarakat di enam kecamatan di Purbalingga. Antara lain Kecamatan Kutasari, Kecamatan Bojongsari, Kecamatan Mrebet, Kecamatan Bobotsari. Kecamatan Karanganyar dan Kecamatan Kertanegara.
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menuturkan, dalam kultur kehidupan masyarakat Indonesia yang menjunjung tinggi norma agama, serta nilai adat dan budaya, para tokoh masyarakat memiliki kedudukan sosial yang sangat dihormati. Dengan kedudukan yang prestisius dalam strata sosial tersebut, tokoh masyarakat juga memiliki pengaruh yang kuat dalam membentuk opini serta memobilisasi masyarakat dalam menyikapi suatu program pembangunan.
"Dalam kehidupan kesehariannya, tokoh masyarakat bersentuhan langsung dengan kehidupan rakyat. Sehingga memiliki kedalaman pengetahuan tentang berbagai dimensi dalam kehidupan masyarakatnya. Tokoh masyarakat juga sangat memahami suasana kebatinan, pola pikir, dan perilaku sosial kesehariannya," kata Bamsoet.
Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI dan Kepala Badan Polhukam KADIN Indonesia ini menambahkan, kehadiran tokoh masyarakat memberi dampak yang signifikan dalam meredam berbagai tantangan kebangsaan dan potensi konflik yang timbul di masyarakat. Karena masyarakat cenderung menghormati pandangan tokoh masyarakat. Survey LSI menyatakan bahwa tokoh agama adalah yang paling paling didengar suaranya oleh publik, yakni sebesar 51,7 persen.
"Sejumlah tantangan kebangsaan saat ini masih dihadapi bangsa Indonesia. Antara lain masih lemahnya penghayatan dan pengamalan agama, munculnya pemahaman terhadap ajaran agama yang keliru dan sempit, kurang berkembangnya pemahaman dan penghargaan atas kebhinekaan dan kemajemukan, kurangnya keteladanan dalam sikap dan perilaku sebagian pemimpin dan tokoh bangsa serta belum optimalnya penegakan hukum. Kita harapkan para tokoh masyarakat bisa bersama mengatasi berbagai tantangan kebangsaan yang ada," pungkas Bamsoet.[iis]