telusur.co.id - Penyebaran virus corona (Covid-19) di Indonesia tak hanya menyerang orang dewasa dan lansia. Anak-anak juga banyak yang terpapar Covid-19. Karenanya, Posko Satgas Covid-19: Sentra Vaksinasi NasDem Peduli telah juga melayani vaksinasi terhadap anak dengan kelompok usia 12-17 tahun.
“Setelah sukses vaksinasi terhadap orang dewasa, kita hari ini sudah memulai program vaksinasi untuk anak usia 12-17 tahun," ungkap Bendahara Umum DPP Partai NasDem Ahmad Sahroni, saat mengunjungi Sentra Vaksinasi NasDem Peduli di Gelanggang Remaja Pesanggrahan, Bintaro, Jakarta Selatan, Sabtu (17/7/21).
Dibeberkan Sahroni, berdasarkan data dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Indonesia, Jumat (25/6/2021). Sebanyak 12,6 persen anak-anak di Indonesia diketahui terpapar Covid-19. Umumnya berusia 6 hingga 18 tahun.
Data ini dikuatkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), bahwa kasus Covid-19 pada anak di Indonesia sekitar 11-12 persen. Jumlah tersebut termasuk ketegori kasus Covid-19 anak yang tertinggi di dunia.
"Kita juga harus selamatkan anak-anak kita dari virus Covid-19 dengan vaksinasi," ujar Sahroni.
Dia bersyukur antusiasme dan respon orang tua dan anak untuk melakukan vaksinasi terbilang tinggi. Hal itu terlihat dengan jumlah anak yang mengikuti vaksinasi melalui Sentra Vaksinasi NasDem Peduli di lima wilayah DKI Jakarta.
Sentra Vaksinasi NasDem Peduli telah berlangsung sejak 5 Juli lalu, dimana penyuntikan dosis pertama dilakukan pada 5 Juli-1 Agustus dan penyuntikan dosis kedua diberikan pada 2-29 Agustus 2021.
Lebih lanjut Sahroni menyampaikan harapannya, dengan adanya vaksinasi untuk dewasa dan anak Indonesia bisa memenuhi target minimal 70-80 persen warga yang divaksinasi. "Semoga kita bisa cepat mencapai target vaksinasi bagi masyarakat,” ucap Sahroni.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu berharap program vaksinasi oleh Partai NasDem ini dapat berlanjut ke provinsi-provinsi lainnya di Indonesia, guna memastikan terbentuknya _herd immunity_ (kekebalan kelompok) di masyarakat.
"Antusiasnya luar biasa. Ini adalah program pemerintah yang harus kita dukung. Kita harus jemput bola karena masyarakat banyak dihantui oleh informasi yang tidak tepat bahwa vaksin bermasalah dan sebagainya,” ujar Sahroni.
Dia mengakui program vaksinasi di NasDem DKI adalah pilot project, nanti setelah akhir Agustus sukses insya Allah beranjak ke provinsi lain. NasDem akan melakukan hal yang sama untuk melakukan vaksinasi di berbagai daerah.
Dalam kesempatan yang sama Sahroni mengimbau pihak kelurahan, selaku perwakilan pemerintah daerah yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, untuk berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan kepolisian dalam program vaksinasi untuk masyarakat. Dia memandang, saat ini masih ada masyarakat yang belum melakukan vaksinasi karena berbagai kekhawatiran.
“Pak Lurah bisa berkoordinasi dengan Pak Camat dan Kapolres. Orang takut untuk vaksin karena takut untuk keluar. Polres itu ada mobil untuk vaksinasi keliling. Tidak tiap hari tapi bisa diminta untuk di wilayah. Kita harus jemput bola, karena banyak orang khawatir vaksin karena takut keluar atau lantaran adanya informasi yang keliru,” pungkas Sahroni.