telusur.co.id - Anggota Bawaslu Jakarta Timur, Taufik Hodayatullah menyampaikan pentingnya partisipasi masyarakat dalam pengawasan Pilkada 2024.
Hal itu disampaikan Taufik pada acara Sosialisasi Pengawasan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Daerah Khusus Jakarta, di Kawasan Cawang, Jakarta Timur, Kamis (6/6/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Taufik menekankan bahwa kerja sama dengan berbagai organisasi masyarakat, pemuda, dan NGO pemilu sangat krusial untuk memastikan proses pengawasan berjalan lancar.
"Tentunya tanpa kami melibatkan bapak Ibu sekalian maka tugas-tugas kami tentunya tidak akan berjalan. Artinya dalam proses pengawasan pemilihan pada Gubernur tahun 2024 ini, kami terus mendorong untuk bekerjasama melibatkan seluruh stakeholder yang ada di Jakarta Timur," ujar Taufik.
Dia juga mengingatkan pentingnya pengawasan sejak tahap awal, termasuk pada verifikasi administrasi calon independen yang saat ini sedang berlangsung.
"Tahapan yang hari ini sedang berjalan tentunya masih verifikasi administrasi calon independen. Pada hari ini yang mendaftarkan kepada KPU DKI Jakarta hanya satu orang, hari ini sedang diverifikasi," jelasnya.
Dalam acara yang sama, Ketua Bawaslu Jakarta Timur, Willem Johanes Wetik, menambahkan bahwa pengawasan partisipatif sangat dibutuhkan karena keterbatasan jumlah pengawas resmi.
"Pengawasan kami yang jumlahnya kalau kita di pusat cuma 5 orang, di tingkat provinsi cuma 5 sampai 7 orang, kota atau Kabupaten 3 sampai 5 orang, kemudian kecamatan 3 orang, turun lagi ketika Kelurahan cuma satu orang ditambah dengan jaringan PPS nantinya cuma satu orang yang TPS itu memang sangat kurang dalam melakukan pengawasan secara lengkap," katanya.
Willem juga menekankan pentingnya pencegahan dalam pengawasan pemilu.
"Fungsi pengawasan kita itu adalah ada dua, pencegahan dan penindakan. Setelah pencegahan juga dilakukan, kemudian hal-hal yang dianggap potensi pelanggaran masih berlangsung, maka kita akan mencoba lakukan, tapi selalu lebih mengutamakan pencegahan," tegasnya.
Melalui acara sosialisasi ini, Bawaslu Jakarta Timur berharap dapat meningkatkan kesadaran dan keterlibatan masyarakat dalam pengawasan Pilkada, guna memastikan pemilu berjalan dengan jujur dan adil. [Prt]