Begini Cara Erick Thohir Bangun Ekosistem Ekonomi Lewat Filosofi ‘Minum Kopi’ - Telusur

Begini Cara Erick Thohir Bangun Ekosistem Ekonomi Lewat Filosofi ‘Minum Kopi’

Menteri BUMN, Erick Thohir. (Ist).

telusur.co.id - Langkah Menteri BUMN Erick Thohir membangun ekosistem ekonomi Indonesia lewat konsep dmfilosofi ‘minum kopi’. Konsep ini menurutnya mampu menyatukan seluruh potensi yang dimiliki oleh negara dan bangsa, mampu menciptakan harmoni rasa untuk dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia.

“Kita harus mulai dengan sistem kelola semua potensi seperti Sumber Daya Alam (SDA) itu seperti filosofi 'minum kopi'. Semua bahan dipadu, diaduk hingga merata sampai mencapai hasil dan rasa nikmat ketika dicicipi," kata Erick dalam
acara ‘Temu Ramah dengan Warga Sumatera Utara’, di Kota Medan beberapa waktu lalu.

Orang nomor satu di Kementerian BUMN itu percaya dengan konsep filosofi ‘minum kopi’ ini semua sumber kekuatan ekonomi, atau potensi bisnis Indonesia yang kaya akan komoditi Sumber Daya Alam (SDA), harus diolah sebagai adukan menjadi satu pekerjaan oleh para pekerja.

“Artinya di sini, kopi yang terbuat dari adukan merata merupakan wujud pemerataan hasil yang akan menyejahterakan masyarakat,” ucapnya.

Dijelaskan Menteri Erick, salah satu langkah untuk mewujudkan pemerataan kesejahteraan masyarakat, Kementerian BUMN tengah mengupayakan membangun ekosistem ekonomi tersebut. Lanjut mantan Presiden klub Intermilan itu, ekosistem ini dibangun melalui berbagai aspek untuk mendukung iklim ekonomi Indonesia menjadi lebih baik.

Hal tersebut, kata Menteri Erick ,dengan cara menguatkan hilirisasi industri SDA untuk membuat kesempatan ekonomi baru bagi Indonesia, dan meningkatkan kompetensi SDM yang melek teknologi serta berdaya saing global. 

Lebih jauh dia menjelaskan, hilirisasi SDA Itu bertujuan agar Indonesia tidak lagi menjadi negara pengekspor bahan mentah mineral, namun produk yang memiliki menjadi nilai tambah, sehingga berdampak pada peningkatan ekonomi, seperti hilirisasi batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME), yang merupakan produksi turunan dari batu bara melalui proses gasifikasi, serta methanol dan nikel menjadi baterai listrik.

Sementara itu, program-program dan kebijakan yang berorientasi pada peningkatan kualitas SDM, diwujudkan Erick sebagai program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) BUMN yang bergerak di bidang pendidikan, seperti Program Santri Magang, program bantuan pendidikan berkolaborasi bersama Polri, program magang untuk mahasiswa di dalam dan luar negeri serta Gerakan Akselerasi Generasi Digital yang bekerja sama dengan Mendikbud dan Narasi.

Dengan demikian, Indonesia sebagai bangsa yang besar dan dapat membangun negara sendiri melalui potensi dalam negeri dapat terwujud menjadi ekosistem ekonomi yang berkelanjutan. Mulai dari jangka pendek, menengah dan panjang.

"Perbaikan dan peningkatan ekonomi nasional kita sudah saatnya berbasis ekosistem yang mencakup potensi bisnis di daerah, kesiapan tenaga dan lapangan kerja, hasil karya atau produksi dan lainnya, agar semua potensi dan sumber daya alam (SDA) Indonesia kita menjadi sumber ekonomi dan kesejahteraan rakyat di negeri sendiri. Bukan semata untuk kepentingan investor atau negara luar,” jelas Menteri Erick.  [Tp]


Tinggalkan Komentar