Bentuk Empati, Pengusaha Ini Beri Bantuan Donasi Ke Orang Tua Bayi Hidrosefalus - Telusur

Bentuk Empati, Pengusaha Ini Beri Bantuan Donasi Ke Orang Tua Bayi Hidrosefalus


telusur.co.id - Sutjipto Joe Angga (SJA), salah satu pengusaha sukses di Surabaya ternyata memiliki empati atas apa yang dialami oleh Dina Oktavia (21), ibu dari Muhammad Pandhu Firmansyah (6 bulan), bayi yang menderita Hidrosefalus dan kerusakan pada bagian wajah.

Pria yang akrab dipanggil SJ Angga ini mengunjungi kediaman Dina Oktavia di Rusunawa Gunungsari, Blok A nomor 112, Kel. Sawunggaling, Kec. Wonokromo, Kota Surabaya.

Angga tidak sendirian datang, ia bersama Ketua Komunitas Tolong Menolong, Daniel Lukas Rolong, relawan yang selama ini mendampingi Dina Oktavia dan Muhammad Pandhu Firmansyah.

Kedatangan pengusaha asal Surabaya untuk kali kedua ini bertujuan untuk memberikan bantuan modal usaha pada Dina Oktavia.

“Karena pada waktu kunjungan pertama pada waktu Aqiqahnya Pandhu, 30 Desember 2019 lalu, bu Dina curhat akan memulai usaha di awal 2020,” ujar Angga, Minggu (5/1/20).

Pria lulusan West London College, Inggris, itu pun inisiatif bertanya, mulai dari akan usaha apa? Modal yang diperlukan, sampai bagaimana nanti cara memasarkannya?

Tanpa berpikir panjang, Angga pun menyanggupi memberikan modal usaha untuk membeli perlengkapan serta beragam bahan yang dibutuhkan Dina. 

Dan tak perlu waktu lama telah terkumpul dana sebesar Rp11.500.000 dari target awal yang hanya Rp6 juta melalui penggalangan dana di grup WhatsApp-nya.

“Ini sebagai bentuk empati saya bersama Teman SJA terhadap apa yang dialami oleh Ibu Dina. Murni kemanusiaan. Karena memang, sejak muda, saya sudah berkecimpung di dunia kemanusiaan,” beber Angga yang aktif pelayanan di Gereja Bethel Indobesia (GBI) Rock Surabaya.

Ketika ditanya sejumlah jurnalis, apakah kedatangannya ini dalam rangka sosialisasi pilkada Surabaya, sontak Angga membantahnya.

“Jadi, tidak ada kaitannya dengan majunya saya dalam kancah Pemilihan Walikota Surabaya,” tegasnya.

Dina Oktavia sendiri merasa bersyukur bahwa masih banyak yang berempati terhadap dirinya dan anaknya, Pandhu.

Dia pun akan segera memulai usaha rumahannya di bidang minuman yakni puding susu dalam kemasan botol dan puding sedot.

“Jadi, saya bisa mendapatkan penghasilan, sambil tetap fokus untuk merawat anak saya, Pandhu, yang membutuhkan perhatian dari saya, ibunya,” ucap Dina yang saat ini sedang menjalani sidang atas gugatan cerainya terhadap suaminya, Muhammad Abdul Azis (23 tahun), di Pengadilan Agama Surabaya.

Diakui Dina, sebenarnya usaha rumahannya ini sudah coba dijalankannya sebelum kisahnya viral. Tapi terkendala modal sehingga akhirnya berhenti ditengah jalan.[Tp]

Laporan: Arianto Deni


Tinggalkan Komentar