telusur.co.id - PT Pamapersada Nusantara menggelar bantuan operasi katarak kepada masyarakat di Rumah Sakit Siloam Agora, Jakarta pada Sabtu (27/7/24). Program operasi katarak ini merupakan program Yayasan kasih PAMA dalam rangka memperingati Hari Paskah Tahun 2024.
TH Puguh Sasetyo selaku Ketua Yayasan Kasih PAMA mengatakan, bahwa kegiatan bantuan operasi katarak ini merupakan bakti PAMA kepada masyarakat terutama Kesehatan mata yang tentu menjadi organ penting dalam kehidupan ini.
“Harapannya, program ini bisa berjalan dengan baik dan terus berlanjut kedepan. PAMA bisa terus berkontribusi aktif membantu masyarakat sekitar agar kebermanfaatnya terus bisa dirasakan," kata Puguh di Jakarta, Senin (29/7/24).
Puguh menyampaikan, saat pendaftaran dibuka, masyarakat antusias mendaftarkan dirinya dan keluarga mereka yang memerlukan bantuan operasi katarak.
"Dari total pendaftar yang berjumlah 113 orang, 69 orang diantaranya lolos proses screening dan langsung ditangani 12 dokter spesialis, 7 perawat asisten, 1 petugas biometri, 1 petugas keratometri, dan 11 tenaga medis untuk dilakukan operasi yang berdurasi 10-20 menit tergantu pada kondisi kooperatif pasien," ujar Puguh.
Selain itu, Puguh mengungkapkan, pihak rumah sakit melakukan proses screening terlebih dahulu sebelum memulai proses operasi katarak.
"Diantaranya pasien dengan kondisi sehat dengan tensi normal, pasien katarak tanpa komplikasi penyakit mata lainnya, bukan pasien anak di bawah umur 9 tahun, dan kondisi mata pasien dalam keadaan tidak
sakit mata," imbuhnya.
Sebagai informasi, katarak merupakan penyebab kebutaan utama di dunia (34,47%) setelah itu disusul dengan gangguan refraksi, seperti rabun jauh, rabun dekat, mata silinder yang tidak dikoreksi (20,26%), dan glaukoma (8,30%).
Menurut World Health Organization (WHO), diperkirakan sebanyak 42% kasus kebutaan di dunia yang disebabkan oleh katarak berasal dari Asia Tenggara, dan Indonesia merupakan negara dengan angka kejadian katarak tertinggi di Asia Tenggara, dengan presentase sebesar 1,5%.
Sedangkan di dunia, tingkat kebutaan di Indonesia berada diurutan ketiga dengan presentase sebesar 1,47%.
Di Indonesia, Katarak atau kekeruhan lensa mata merupakan penyebab utama kebutaan yaitu sebesar 77,7% dan diperkirakan insiden katarak sebanyak 0,1% dari jumlah populasi sehingga jumlah kasus baru katarak di Indonesia diperkirakan sebesar 250.000 per tahun.
Penduduk Indonesia juga memiliki kecenderungan menderita katarak 15 tahun lebih cepat dibandingkan penduduk di daerah subtropis dimana sekitar 16 – 22% penderita katarak yang dioperasi berusia di bawah 55 tahun. [Fhr]