telusur.co.id - Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) terus menguatkan komitmen dalam mengembangkan sektor koperasi melalui program Inkubator LPDB-KUMKM Tahun 2025.
Tahun ini, telah terpilih 15 lembaga inkubator yang menjadi mitra dalam pelaksanaan Program Inkubasi Koperasi Tahun 2025.
Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan, pemilihan ini merupakan hasil dari serangkaian proses seleksi yang ketat dan komprehensif.
"Ini bertujuan untuk memilih lembaga-lembaga yang memiliki kapasitas dan rekam jejak terbaik dalam meningkatkan tata kelola dan mengembangkan koperasi di Indonesia," kata Supomo dalam keterangannya, Jumat (10/1/25).
Supomo menjelaskan, program Inkubasi Koperasi LPDB-KUMKM Tahun 2025 ini memiliki fokus utama pada pengembangan koperasi yang berdaya saing dan berkelanjutan.
"Melalui kerja sama dengan 15 lembaga inkubator terpilih, LPDB-KUMKM akan memberikan fasilitasi pendampingan kepada koperasi-koperasi mendaftar menjadi tenant dalam program ini, mulai dari tahap redefining purpose Koperasi, reorientasi koperasi, reorganisasi koperasi, revitalisasi koperasi, dan modernisasi koperasi," kata Supomo.
Menurut Supomo, dengan 15 lembaga inkubator terpilih ini akan memperkuat ekosistem inkubasi koperasi di Indonesia. "Kami yakin bahwa dengan sinergi yang kuat antara LPDB-KUMKM dan lembaga inkubator, kita dapat melahirkan banyak koperasi yang inovatif dan mampu memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional,” ujar Supomo.
Lebih lanjut, Supomo menjelaskan bahwa program inkubasi ini sejalan dengan visi LPDB-KUMKM untuk mendorong pertumbuhan koperasi sebagai salah satu pilar perekonomian Indonesia. “Kami berharap program ini dapat menghasilkan koperasi-koperasi yang tangguh, mandiri, dan mampu bersaing di pasar global,” tambahnya.
Sementara itu Direktur Umum dan Hukum LPDB-KUMKM, Oetje Koesoema Prasetia menjelaskan proses seleksi lembaga inkubator ini dilakukan secara transparan dan akuntabel.
"Kami telah mempertimbangkan berbagai aspek, seperti pengalaman, kapasitas, jaringan, serta kesesuaian dengan visi dan misi LPDB-KUMKM. Kami percaya bahwa lembaga-lembaga inkubator terpilih ini memiliki potensi besar untuk mencetak sukses dalam program inkubasi koperasi,” kata Oetje.
Oetje berharap program inkubasi koperasi ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi pengembangan koperasi di Indonesia yang pada ujungnya dapat meningkatkan volume usaha Koperasi dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam berkoperasi . "Dengan dukungan dari pemerintah, lembaga inkubator, dan seluruh stakeholder terkait, diharapkan koperasi Indonesia dapat semakin tumbuh dan berkembang menjadi kekuatan ekonomi yang tangguh, sehingga dapat meningkatkan volume usahanya dan meningkatkan masyarakat untuk menjadi anggota Koperasi," harap Oetje.
Adapun 15 Lembaga Inkubator LPDB-KUMKM terpilih tahun 2025 diantaranya LINK KITA (Jawa Timur), Gampiri Interaksi Lestari (Sulawesi Tengah), Wetland Box (Kalimantan Selatan), Cah Angon (Jawa Timur), Natural Akademi (Aceh)
Kemudian, PPIIBT Universitas Tanjungpura (Kalimantan Barat), Alif Learning Center (Jawa Barat), Inkubator Amikom Business Park (D.I Yogyakarta), Inkubator Unit Bisnis LPPM UNNES (Jawa Tengah)
Selain itu, Inkubator Bisnis Universitas Hindu Indonesia (Bali), Inkubator Koperasi Jasa Kreasi Kolaborasi Indonesia (Aceh), Business Learning Center (BLC) Incubator (Jawa Timur).
Selanjutnya ada Smesco Labo Inkubator (DKI Jakarta), Siger Innovation Hub (Lampung) dan Cubic Inkubator Bisnis (Jawa Barat),
Diharapkan melalui program Program Inkubator LPDB-KUMKM 2025 koperasi bisa mendapatkan pendampingan yang tepat, koperasi dapat menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan yang tangguh dan berkelanjutan. "Kami juga berharap program ini dapat menjangkau lebih banyak koperasi di seluruh Indonesia, khususnya koperasi yang bergerak di sektor produktif dan memiliki potensi untuk berkembang," jelas Supomo.[Fhr]