telusur.co.id - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menerima kunjungan Duta Besar Republik Ceko Untuk Indonesia Jaroslav Dolecek. LaNyalla didampingi Wakil Ketua Badan Kerja Sama Parlemen (BKSP) DPD RI, Ema Yohana (Senator Sumatera Barat), Habib Abdurrahman Bahasyim (Kalimantan Selatan) dan Sekjen DPD RI Rahman Hadi.
Dalam kesempatan itu LaNyalla menekankan agar hubungan bisnis dan perdagangan antara kedua negara perlu melibatkan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di berbagai kabupaten/kota di Indonesia. Tidak hanya melibatkan konglomerasi dan perusahaan-perusahaan besar.
"Orientasi kami di DPD RI adalah agar negara sahabat seperti Republik Ceko dapat ikut meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Indonesia melalui perluasan kerjasama yang melibatkan pelaku ekonomi kelas menengah, kecil dan mikro, karena jumlah unit usaha mereka sangat banyak, sudah lebih dari 60 juta unit," kata LaNyalla di Ruang Delegasi Pimpinan DPD RI, Gedung Nusantara III Komplek Parlemen, Jakarta, Senin (15/5/23).
Jika hal itu terjadi, lanjutnya, volume perdagangan bilateral akan jauh melampaui USD 255 juta yang tercatat pada 2022. Nilai investasi Ceko pun bisa berlipat ganda. Sebab kemitraan dengan perusahaan-perusahaan besar saja sudah menghasilkan peningkatan investasi sebesar 200% dari investasi pada 2021 sehingga mencapai USD3,2 juta pada 2022.
Menurut LaNyalla ada banyak peluang bisnis di bidang otomotif, perdagangan komoditas pertanian, perkebunan dan perikanan, industri rumah tangga, manufaktur, serta industri kreatif yang marak di Indonesia.
"Daerah-daerah kami juga memiliki potensi besar untuk pengembangan energi terbarukan. Teknologi dan modal dari Ceko dapat masuk untuk bekerjasama dengan pelaku ekonomi di lebih dari 500 kabupaten/kota di Indonesia," papar dia.
Dijelaskannya, sejak November 2021 ketika diadakan Sidang Komisi Bersama (SKB) ke-5 Indonesia-Ceko, kedua negara sudah sepakat untuk memperkuat kerja sama sektor-sektor prioritas termasuk pengembangan sumber-sumber energi terbarukan.
"Makanya, sejalan dengan itu maka pebisnis dan investor Ceko dapat memanfaatkan peluang penyelenggaraan ASEAN Indo-Pacific Infrastructure Forum (AIPIF) pada 6-7 September 2023 di Jakarta, untuk menjajaki peluang investasi infrastruktur di berbagai daerah di Indonesia," tukas dia.
Duta Besar Republik Ceko Untuk Indonesia Jaroslav Dolecek sepakat bahwa para pelaku UMKM memang harus dilibatkan dalam kerjasama dua negara. Sebab kadang-kadang lupa bahwa pemain bisnis menengah dan kecil ini perlu mendapat perhatian.
"Tetapi begini, saat Perdana Menteri kami bertemu Presiden Jokowi beberapa waktu lalu, delegasi Ceko datang dengan 30 perwakilan pengusaha dan saya kira mereka mewakili besar dan kecil. Kami diajak untuk berinvestasi di pembangunan IKN. Banyak dari kami yang tertarik ikut berpartisipasi. Makanya perlu delegasi khusus yang membicarakan lagi soal kerjasama UMKM ini," jelasnya.
Mengenai energi terbarukan, Dubes Dolecek menyampaikan negaranya sangat mahir dalam membangun mikro turbin. Dimana Indonesia sangat banyak sumber daya air yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik dengan mikro turbin. Terutama diperuntukkan bagi daerah pedesaan.
"Energi matahari juga sangat besar di sini. Kita sangat mendukung pengembangan dan kerjasamanya, namun perlu diingat tentu saja ada nilai dan harga dari perjanjian dan kerjasama," katanya. [Tp]