BH dan BP Cuman Diadakan di 3 Kampus Loh, Bahkan Ada yang Luar Negeri, Siapa Saja? - Telusur

BH dan BP Cuman Diadakan di 3 Kampus Loh, Bahkan Ada yang Luar Negeri, Siapa Saja?

Business Week 2020 FEB UMSurabaya.

telusur.co.id - Pagelaran rangkaian acara Business Week 2020 telah mencapai puncaknya. Acara yang digelar selama dua hari berturut turut ini, merupakan acara yang rutin digelar setiap tahun oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah (FEB UM)Surabaya. Sebagai bentuk output dari pembelajaran yang telah dilakukan selama satu semester, khususnya mata kuliah Pengantar Bisnis dan Kewirausahaan.

Hal ini disampaikan Sentot Imam Wahyono, salah satu Dosen penggagas market day di FEB UM Surabaya. Lebih jauh, ia mengatakan bahwa, “saat ini hanya ada tiga kampus yang mempunyai kegiatan rutin dalam pengadaan market day yang terdiri dari Business House (BH) dan Business Plan (BP) competition yakni : Universitas Teknologi Malaysia, Universitas Muhammadiyah Surabaya dan Universitas Muhammadiyah Makassar,” terangnya pada keterangan tertulisnya. Sabtu, (11/1/20).

Adanya kegiatan ini diharapkan dapat menjadi icon bagi FEB UM Surabaya yang nantinya dapat diikuti oleh fakultas-fakultas yang lain berkenaan tentang pembuatan inovasi pembelajaran. Hal ini disampaikan oleh Rektor UM Surabaya, Sukadiono dalam pembukaan acara Business Week 2020 di Gedung At-tauhid Tower UMSurabaya.

Kegiatan puncak Business week 2020 terbagi menjadi dua hari meliputi market day dan seminar nasional. Adapun kegiatan market day dilaksanakan pada hari pertama dan diikuti oleh seminar nasional keesokan harinya.

Kegiatan market day sendiri terbagi menjadi dua jenis yakni business house and business plan competition. Business House (BH) competition merupakan kegiatan untuk mengasah kreativitas mahasiswa dalam mendesign replika rumah bisnis, serta menghubungkannya dengan kegiatan bisnis.

“BH ini merupakan implementasi dari mata kuliah Pengantar Bisnis. Kegiatan Business House tahun ini diadakan di gedung At Tauhid Tower tepatnya di lantai 13, dan diikuti oleh 15 kelompok yang terdiri dari 8 kelas. Masing-masing kelompok terdiri dari 5 -6 mahasiswa yang telah diseleksi terlebih dahulu dalam kelompok kelas, begitu pula dengan business plan,” ungkap Sentot.

Pada BH competition kali ini, juri yang dihadirkan adalah Kristiningsih, dari Universitas Wijaya Kusuma, Vippy Dharmawan, dari Fakultas Teknik UMSurabaya dan Moh. Agung Surianto dari FEB UM Gresik.

Business plan merupakan output dari pembelajaran mata kuliah kewirausahaan. Pada kegiatan ini, mahasiswa dituntut untuk dapat membuat rencana bisnis, menghasilkan produk dan kemudian memasarkannya. Kegiatan ini bertujuan agar terbentuknya jiwa entrepreneur dalam diri mereka, sehingga diharapkan dapat menjadi seorang entrepreneur yang handal.

“Tahun ini, kegiatan business plan competition dilaksanakan di lapangan futsal kampus Universitas Muhammadiyah Surabaya yang diikuti oleh 14 kelompok dari 7 kelas, dengan juri Zeni Rusmawati, dari FEB, Supatmi dari FIK ,dan Arin Setyorini FAI UMSurabaya,” ujar Sentot.

Keesokan harinya, Seminar Nasional (Semnas) bertemakan Tantangan dan Peluang Bisnis di tahun 2020 dilaksanakan sebagai penutup rangkaian acara dalam Business Week 2020. Pada Semnas kali ini, para pembicara berasal dari beragam kalangan.

Mulai dari kalangan Praktisi diwakili oleh Yudha Setiawan, yang juga merupakan Direktur dari PT. Laziza Rahmat Semesta, dan Alfian Rizki Pradhana, selaku Kepala Litbang PT. Garam (Persero), dan dari kalangan Akademisi dihadiri oleh Bambang Budiarto selaku Sekretaris dari ISEI yang juga merupakan Dosen di Universitas Surabaya.

“Acara seminar dihadiri lebih dari 300 peserta beserta para undangan. Secara lebih jauh, seminar nasional yang dibalut dalam business outlook ini menjelaskan bagaimana mahasiswa dapat melihat potensi dirinya sendiri dalam menghadapi tantangan dan peluang dimasa depan, khususnya dibidang bisnis,” bebernya.

Seperti halnya yang disampaikan oleh Yudha, bahwa, dalam berbisnis individu tidak boleh takut akan tantangan, sehingga hal ini dapat mendorong individu untuk berani dalam mengambil resiko ketika berbisnis.

Hal ini juga didukung oleh pemaparan narasumber kedua yakni Alfian, yang menyatakan bahwa. Dalam dunia bisnis ada banyak komponen yang harus dikembangkan, mulai dari potensi diri sendiri hingga dapat melihat peluang yang ada yang dapat dijadikan usaha.

Lebih jauh, Bambang Budiarto menyatakan bahwa, bisnis tidak mengenal siapa kita, akan tetapi lebih kepada apa yang individu hasilkan. Hal ini berarti bahwa, ketika memulai atau bahkan dalam menjalankan usaha, individu dituntut untuk dapat melihat peluang yang ada dalam dunia saat ini, yang tentunya didukung oleh inovasi yang terus berkembang dari waktu ke waktu.

“Pada akhirnya, rangkaian acara Business Week 2020 berjalan dengan lancar, dan ditutup dengan pengumuman pemenang business house dan business plan competition, yang masing-masing dimenangkan oleh souqi house, rumah pedesaan dan villa minimalis, serta black coffee tea, nelor Surabaya dan intol inovasi pentol organik,” tutup Sentot. [Fhr]

Laporan: Arianto Goder


Tinggalkan Komentar