BKSAP Ajak Komunitas Internasional Implementasika Resolusi Majelis Umum PBB Soal Palestina - Telusur

BKSAP Ajak Komunitas Internasional Implementasika Resolusi Majelis Umum PBB Soal Palestina

Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon. (Ist).

telusur.co.id - Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA) pada Rabu (18/9/24) dengan suara mayoritas telah mengesahkan resolusi yang menuntut penghentian pendudukan Israel di wilayah Palestina dalam waktu satu tahun, dengan ancaman sanksi jika Israel tidak mematuhi. 

Menanggapi hal ini, Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon, mengajak komunitas internasional untuk segera menyusun langkah-langkah nyata terkait resolusi tersebut.

"Resolusi UNGA (Majelis Umum PBB) ini sangat signifikan dan patut diapresiasi, namun yang lebih penting adalah implementasinya. Dalam setahun ke depan, kita berharap Israel dapat menarik diri dari Tepi Barat dan Gaza serta membongkar permukiman ilegal di Tepi Barat dan Yerusalem. Indonesia perlu mendorong PBB dan komunitas internasional untuk mengambil tindakan konkret terkait resolusi ini," ungkap Fadli dalam pernyataan tertulis di Jakarta, Jumat (20/9/24).

Fadli menekankan bahwa langkah-langkah konkret sangat diperlukan mengingat resolusi UNGA tidak mengikat. 

"Jika resolusi Dewan Keamanan yang mengikat saja sulit diimplementasikan, apalagi resolusi UNGA yang tidak mengikat. Kita tidak boleh membiarkan resolusi PBB menjadi tidak berarti," kritik politisi dari Partai Gerindra ini.

Meskipun tidak mengikat, Fadli menilai resolusi terbaru UNGA telah mengirimkan beberapa pesan penting. Pertama, dunia sudah muak dengan tindakan kekerasan Israel selama lebih dari tujuh dekade, termasuk genosida di Jalur Gaza yang menewaskan lebih dari 41.000 warga Palestina. Kedua, ada kesadaran global bahwa akar konflik ini adalah penjajahan Israel yang menciptakan ketidakadilan dan kekerasan terhadap warga Palestina. 

Ketiga, ia mencatat bahwa Israel mulai kehilangan dukungan dari sekutu-sekutu Baratnya. 

"Sekutu-sekutu Israel di Barat mulai menyadari kesalahan mereka, kecuali AS. Resolusi UNGA ini menunjukkan peta dukungan global untuk Palestina, di mana dari 14 negara yang menolak, sebagian besar adalah negara kecil dari Pasifik. Dari lima negara pemilik hak veto, hanya AS yang membela Israel. Ini menjadi peluang untuk mengadopsi resolusi UNGA di Dewan Keamanan PBB di masa depan," pungkas Fadli. [Tp]


Tinggalkan Komentar