telusur.co.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengungkapkan, kebakaran yang belakangan ini terjadi terutama di kawasan permukiman padat penduduk disebabkan oleh korsleting listrik. Pekan ini, sudah terjadi dua kasus kebakaran, di Manggarai Jakarta Selatan, dan Penjagalan Jakarta Utara.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Isnawa Adji menyebut, alasan terjadinya korsleting listrik itu diakibatkan oleh usia kabel yang sudah cukup tua. Menurut dia, usia kabel maksimal itu 20 tahun.
"Salah satu (penyebab kebakaran) yang (sering) kita temui karena arus pendek, setelah kita pelajari jadi instalasi listrik terutama pemukiman padat, itu kan usia kabel maksimal 20 tahun, nah bangunan banyak dibangun tahun 70, harusnya tahun 90an dilakukan pergantian instalasi listrik, terutama kabel di dalam," kata Isanawa di Jakarta, Kamis (15/8/24).
Selain korsleting listrik, Isanawa mengungkapkan, salah satu penyebab kebakaran adalah penggunaan alat elektronik dengan daya listrik cukup besar dan tidak sesuai standarnya pada rumah-rumah kapasitas kecil atau kontrakan.
"Sekarang kontrakan kecil aja ada kipas angin, ada charger dan lain-lain, dan penggunaan elektronik itu kadang tidak SNI, kemudian ketika melakukan penggunaan elektronik yang banyak," ungkap dia.
"Dengan beban tadi, kabel yang semrawut tadi tidak mungkin kuat menampung daya hantar listrik yang sangat besar," sambungnya.
Atas dasar itu, Isnawa mengaku telah memberi usulan kepada Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono untuk melakukan perbaikan instalasi jaringan listrik dari tower ke rumah-rumah.
"Saya sudah sampaikan ke pak PJ dan Sekda jika ada (dana) CSR, ke depan ada pergantian instalasi listrik pada kawasan padat hunian. Kita harus ajak PLN," katanya. [Fhr]