telusur.co.id - Event Festival Danau Toba (FDT) ke 7 yang berlangsung Senin-Kamis (9 sampai 12 Desember 2019) di kota wisata Danau Toba Parapat juga berhasil mencatatatkan rekor Muri, dengan memasang/memakai 1024 ulos Sulampei secara serentak dilapangan Pagoda Openstage Parapat.
Pemecahan rekor MURI ini langsung disaksikan oleh Menejer Muri Jusuf Ngadri dari Jakarta.
Dihadapan Gubernur Sumatera Utara Edy Ramayadi dan Bupati Sinalungun Jusuf menyampaikan pengakuan dan pencatatan rekor MURI atas pemasangan bulang (ulos) Sulappei.
Bupati Simalungun JR Saragih menyanpaikan rasa bangga dan terimakasihnya atas penobatan pemkaian bulang Sulappei hingga masuk penghargaan rekor MURI, Katanya.
Kadis Pariwisata Simalungun Resman Saragih bersama Kaduabudpar Sumut Dr Ria juga menyampaikan hal yang sangat menarik adalah disaat ribuan warga bergabung dengan para kaum millenial mengenakan Bulang Sulappei Ulos tenunan asli budaya Simalungun.
Menurut sejarahnya Bulang Sulappei ini sudah semakin langka dannjarang dikenakan, karena dan masyarakat Simalungun lebih seing memakaibUlos Pamotting, Hio dan Bulang.
Nah Ulos Sulappei adalah Ulos yang dikenakan kaum perempuan dibagian kepala dan dipergunakan sehari-harinya disaat beraktifitasnya.
Kisah lainnya dibalil Bulang Sulappei ini adalah sebagai lambang bagi setiap Wanita yang telah menikah, secara khusus bagi ibu rumahtangga yang akan menghidangkan makanan, sehingga terhindar dari uraian rambut dan tidak jatuh ke dalam makanan.
Jadi Bulang Sulappei adalah suatu kebesaran dan menjadi kebanggaan tersendiri, namun pada era Zaman Millenial sekarang ini pemakaian Bulang secara khusus bagi Wanita Simalungun semakin terkikis, nah melalui FDT ini Bulang Sulappei akan semakin terkenal dan silahkan dikenanakan oleh kaum perempua, dan pasti kesannya lebih cantik, Ujar Resman Saragih. [Sbk]
Laporan: Jesron