Oleh: Ade Andriansa (Bima)
Rampai Nusantara
NATARU adalah urusan setiap tahun yang menjadi agenda penting pemerintahan. Entah siapapun pemerintahannya, pasti akan mengurus secara serius urusan Nataru hingga urusan Idul Fitri atau hari besar nasional, mengingat ini menyangkut hajat hidup orang banyak yang akan melakukan hilir mudik antar berbagai provinsi hingga luar negeri.
Melayani kebutuhan masyarakat dalam jumlah ratusan juta orang memang bukanlah pertama kali dihadapi oleh jajaran direksi dan karyawan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) strategis di sektor penerbangan, energi, dan pangan. Hal tersebut menjadi kebutuhan pokok di hari besar nasional.
Di waktu perayaan hari besar umat beragama seperti Hari Raya Idul Fitri dan Natal, selalu terjadi lonjakan penumpang transportasi. Arus orang dan barang harus siap sedia melayani kebutuhan penerbangan, pasokan BBM dan listrik, serta ketersediaan pangan. Hal ini bertujuan agar kegiatan masyarakat di waktu libur dapat terhidang dengan penuh rasa senang, kalau bisa tanpa keluhan dan komplain yang berarti.
Dengan berbagai macam sifat dan karakter masyarakat tersebut, tentu dibutuhkan kesabaran dan ketenangan emosional dalam melayani berbagai permasalahan yang terjadi.
"Perjuangan" sesungguhnya yang dihadapi lahir-batin oleh para stakeholder BUMN di setiap akhir tahun menyambut tahun baru untuk memuaskan dan menyenangkan masyarakat. Mengapa disebut "perjuangan"? Karena para pejuang BUMN akan melayani masyarakat yang akan merayakan liburan akhir tahun di berbagai daerah dan lokasi tujuan wisata.
Hasil survei pergerakan masyarakat selama masa liburan akhir tahun 2024 yang dilakukan oleh Badan Kebijakan Transportasi, jumlah pergerakan hilir-mudik orang diperkirakan mencapai 110,67 juta orang. Angka ini meningkat dari prediksi pemerintah tahun 2023 lalu yang berjumlah 107,63 juta orang atau naik 3,04 juta orang (2,8%).
Dan, jutaan orang ini akan membutuhkan sejumlah besar volume Bahan Bakar Minyak (BBM) dan jaringan kelistrikan serta ketersediaan pangan demi kelancaran perjalanan serta kebutuhan listrik sebagai pembangkit dan penerangan di sejumlah lokasi. Di saat munculnya keluhan, komplain, dan permasalahan masyarakat terkait pelayanan selama masa liburan yang menyenangkan, inilah "perjuangan" dihadapi para pejuang BUMN di lokasi tujuan dan wisata.
Hal ini tentu terkait misalnya dengan harga stok pangan yang terjangkau, pelayanan pengisian BBM di berbagai Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), dan kehandalan listrik dalam menunjang berbagai kegiatan Rumah Tangga (RT), bisnis, maupun perjalanan dari dan ke lokasi tujuan mudik maupun wisata.
Contoh pergerakan masyarakat pada tahun 2023, yang menggunakan jasa kereta api pada 19-22 Desember mencapai 951.283 orang, sedangkan pada tahun 2024, jumlah penumpang kereta api telah tercatat mencapai 959.539 orang. Kementerian Perhubungan juga mencatat akumulasi penumpang bus yang berangkat pada 18 Desember hingga 22 Desember 2024 mencapai 642.047 orang, sedangkan penumpang bus pada tahun 2023 hanya sejumlah 794.859 orang.
Sementara itu, PT Angkasa Pura II (AP II) mencatat jumlah penumpang pesawat periode masa liburan 2023/2024 mencapai 4,2 juta orang. Jumlah ini diperkirakan akan meningkat pada tahun 2024/2025 menjadi 9,27 juta penumpang.
Hadiah akhir tahun untuk rakyat Indonesia, sebelum tahun berganti, kebijakan yang berhasil diterapkan pemerintah dalam kuartal terakhir 2024. Mulai dari penghapusan piutang, kenaikan gaji guru dan UMP, hingga paket stimulus ekonomi, semua program ini hadir untuk meringankan beban masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan. Yang istimewanya, Nataru tahun ini pemerintah memberikan kado spesial dengan harga tiket diturunkan 10% dari harga biasanya.
Wamen BUMN Aminudin Ma'ruf gencar melakukan sidak ke berbagai unit pelayanan masyarakat di sektor penerbangan maupun laut (Pelni) untuk memastikan kesiapan pejuang BUMN melayani masyarakat, sesuai dengan amanat Presiden Prabowo dan Menteri BUMN bahwa rakyat Indonesia harus terlayani dengan baik dan sejahtera.
Rasa capek dan lelah adalah perjuangan melawan diri sendiri dalam memberikan pelayanan. Tidak mudah memang, bersabar, ramah, dan tenang. Butuh energi besar dalam diri kita untuk terus berjuang untuk menyenangkan orang banyak, apalagi meninggalkan keluarga di rumah.
Setiap kegiatan massal ini, organisasi kemasyarakatan seperti Rampai Nusantara, Ansor, Pemuda Pancasila, Pramuka, Pemuda Muhammadiyah, atau lainnya menyiapkan juga posko pelayanan untuk membantu pemerintah dalam melayani masyarakat.
Akhir kata, tidak ada hari tanpa bekerja. Selamat bertugas, rekan-rekan BUMN, mengawal kegiatan dan perjalanan akhir tahun. Semoga pelayanan tahun ini berjalan lancar, aman, dan nyaman serta tahun depan kita bisa menggapai pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dengan menerapkan sistem ekonomi Pancasila. []