telusur.co.id - Satwa endemik berupa Burung Pelanduk Kalimantan yang diduga mengalami kepunahan sejak tahun 1848 atau 172 tahun yang lalu, kembali ditemukan. Informasi itu diungkapkan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar melalui keterangannya, Rabu.

Kata Siti Nurbaya, burung dengan nama latin Malacocincla perspicillata ini kembali dijumpai di Pulau Kalimantan, tepatnya di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

"Apresiasi dan terima kasih kepada para citizen science yaitu masyarakat yang bukan peneliti namun sukarela mengumpulkan dan menganalisa data ilmiah," ujar Siti Nurbaya.

Burung Pelanduk Kalimantan yang ditemukan ini sesuai dengan yang digambarkan oleh ahli ornitologi Prancis, Charles Lucien Bonaparte pada tahun 1850, berdasarkan spesimen yang dikumpulkan pada tahun 1840-an oleh ahli geologi dan naturalis Jerman, Carl A.L.M.

Schwaner selama ekspedisinya ke Kalimantan. Sejak saat itu, tidak ada spesimen atau penampakan lain yang dilaporkan. [ham]