telusur.co.id - Maraknya aksi perundangan atau bullying di kalangan siswa sekolah masih sering terjadi. Bahkan tak jarang korban mengalami trauma hingga meninggal dunia.

Merespons hal itu, Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jakarta Jhonny Simanjuntak meminta Dinas Pendidikan DKI untuk kerap memberi penyuluhan kepada sekolah-sekolah di Ibu Kota agar membuat peraturan yang disertakan sanksi tegas bagi pelaku perundungan.

“Dinas pendidikan harus membuat aturan yang jelas dan tegas kepada setiap sekolah agar tidak ada lagi anak-anak yang melakukan pembullyan seperti itu,” kata Johnny di Jakarta, Jumat (1/3/24).

Selain itu, politisi PDIP itu juga meminta pihak sekolah untuk melakukan komunikasi intens terhadap orang tua murid. Tujuannya, guna saling mengetahui sifat dan perilaku para siswa di rumah maupun di sekolah.

“Pembullyan ini kejadian yang terus berlanjut. Jadi komunikasi orang tua dengan sekolah itu harus terbangun," kata Jhonny.

"Sekolah harus tahu perkembangan anak-anak di sekolah. Jadi ada deteksi dini untuk meminimalisasi kasus serupa,” sambungnya.

Selain itu, ia menilai bahwa sekolah unggulan sekalipun tak menjamin seluruh siswa dan siswinya yang memiliki prestasi tidak melakukan tindak perundungan. Sehingga, ia berharap bukan hanya pelajaran, namun etika dan moral juga harus diutamakan di lingkungan sekolah.

“Sekolah unggulan sama sekali tidak menjadi jaminan seorang anak menjadi pintar. Keberhasilan seorang anak itu tidak dapat dinilai dari satus sekolah unggulan. Tetapi yang harus diterapkan yaitu nilai-nilai sportivitas, prestasi, dan kolaboratif,” pungkasnya. [Fhr]