Cek Kesiapan Adminduk, DPRD Bekasi Blusukan ke Cibitung - Telusur

Cek Kesiapan Adminduk, DPRD Bekasi Blusukan ke Cibitung

Kunjungan Pansus IV Ke Camat Cibitung

telusur.co.id - Panitia Khusus (Pansus) IV DPRD Kabupaten Bekasi tentang perubahan atas Perda nomor 9 tahun 2016 melakukan kunjungan kerja ke Kantor Kecamatan Cibitung, Kamis (9/7).

Ketua Pansus (Pansus) IV DPRD Kabupaten Bekasi, Jampang Hendra Atmaja mengatakan, kunjungan tersebut untuk memastikan kesiapan dari Kecamatan Cibitung atas perubahan Adminduk yang nantinya bakal di paripurnakan.

"Kita datang kesitu untuk menindaklanjuti perubahan atas Perda Nomor 9 Tahun 2016 tentang Administrasi Kependudukan, yang harus dijalankan masyarakat. Tujuannya untuk memberi kemudahan masyarakat mengenai kependudukan, dalam proses pengurusan dokumen kependudukan," bebernya Kamis (9/7).

Dalam kesempatan tersebut, Politisi Partai Demokrat ini meminta camat untuk terus memberikan pelayanan yang prima terhadap masyarakat, terutama dalam pengurusan dokumen kependudukan.

"Kita menghimbau kepada camat agar betul betul dapat melayani masyarakat dengan maksimal. Dan disitupun, kita sebagai wakil rakyat harus meninjau. Hal ini kita lakukan agar pengurusan dokumen kependudukan seperti KTP,  KK, akte kelahiran dan lainnya dapat dipercepat proses pengurusannya," ujar dia. 

"Tapi jawaban camat tadi, blangko untuk KTP sekarang sudah siap semua, dulu kalau perkecamatan cuman 20 keping kan, kalau sekarang alhamdullah sudah cukup dan sudah standby," imbuhnya.

Kemudian, ia juga meminta camat untuk mulai melakukan penyesuaian atas perda yang baru akan digodok ini, salah satunya dengan adanya penerapan layanan secara online.

"Masyarakat akan dipermudah dalam pengurusan dokumen kependudukan dengan cara online, kalau sebelumnya kan tidak ada jadi kita minta infrastruktur pelayanannya juga di maksimalkan," bebernya.

Namun, saat melakukan kunjungan tersebut ia pun mendapat keluhan dari Camat. Sebab, untuk pencetakan dokumen kependudukan secara online, sarana pendukung sudah kurang memadai.

"Sarana pencetakan online itu dari 2013 sebenarnya sudah ada, tapi kadang kadang sudah lemot dan mereka minta diganti yang baru atau ditambahkan unitnya, jadi ini mencari catatan tersendiri bagi kami," tandasnya. [ham]


Tinggalkan Komentar