telusur.co.id -Presiden Byon Combat, Yoshua Marcellos atau yang akrab disapa Cellos, membeberkan rencana besar yang tengah disiapkan organisasinya untuk tahun mendatang.

Hal itu ia sampaikan usai tampil menjadi keynote speaker dalam forum utama pada acara Indonesia Sports Summit (ISS) 2025 yang digelar Kementerian Pemuda dan Olahraga RI (Kemenpora RI) di Indonesia Arenam Jakarta, Minggu (7/12).

Cellos menjelaskan pihaknya tengah memetakan langkah ekspansi setelah sukses menggelar duel Indonesia vs Malaysia yang menjadi salah satu tayangan olahraga bela diri paling disorot di Tanah Air.

Menurutnya, tujuan berikutnya adalah menjadikan Byon Combat sebagai Intellectual Property (IP) berskala regional khususnya di Asia Tenggara.

“Doain lah ya, Asia Tenggara, nanti satu-satu. Malaysia juga kita belum bikin acara di negaranya, kita masih banyak hal juga yang harus diurus, dan butuh dukungan dari Kemenpora, supaya bisa jadi IP yang internasional,” ungkap Cellos ketika ditemui awak media termasuk Telusur.co.id, Minggu (7/12).

Tidak berhenti di level Asia Tenggara, Cellos juga mematok target yang jauh lebih besar untuk tahun 2026. Ia menyebut Byon Combat berencana menggelar ajang Grand Prix, sekaligus membuka peluang lahirnya juara dunia dari Indonesia.

“Grand Prix! Semoga ada juara dunia, karena nanti kita ada rencana buat bikin juara dunia dalam satu malam juga, untuk dua kelas berat, 61 kg dan 67 kg. Semoga lancar, ketika itu bisa terjadi, kita bener-bener ada di langkah panjang, bahwa Indonesia itu bisa jadi heart and hub combat sport di Asia,” ujarnya.

Sebagai catatan, Byon Combat beberapa waktu lalu sukses menghadirkan duel panas Indonesia vs Malaysia yang mencatatkan prestasi signifikan dengan meraih atensi besar dari publik, menjadi salah satu acara bela diri lokal dengan penonton terbanyak baik secara langsung maupun digital. Keberhasilan itu memperkuat posisi Byon Combat sebagai salah satu penggerak utama perkembangan industri olahraga khususnya olahraga bela diri di Indonesia.