telusur.co.id - Jajaran Civitas Akademika Universitas Trunojoyo Madura menitipkan aspirasi kepada Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti untuk diperjuangkan. Aspirasi itu disampaikan langsung oleh Rektor Universitas Trunojoyo Madura Dr Safi', S.H, M.H, Jumat (12/5/23).
Kepada LaNyalla, Safi' menyampaikan tiga hal yang diharapkan bisa diperjuangkan oleh LaNyalla. Dikatakannya, sebagai kampus negeri, Universitas Trunojoyo Madura saat ini memiliki 7 fakultas dengan jumlah mahasiswa sebanyak 21 ribu.
"Saat ini kami sedang melaksanakan Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK). Ada sebanyak 7.373 mahasiswa. Dari jumlah itu, sebanyak 5.482 masuk melalui KIP Kuliah," kata Safi'.
Dikatakan Safi', pagu yang dimiliki Universitas Trunojoyo Madura belum cukup untuk menampung jumlah mahasiswa yang masuk melalui jalur tersebut.
"Kami berharap dan mohon kiranya Pak Ketua DPD RI dapat mendorong kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi serta Komisi X DPR RI agar berkenan menambah pagu KIP Kuliah di kampus kami, sehingga kami mendapat pagu yang proporsional," kata Safi'.
Aspirasi kedua, Safi' berharap agar setiap kampus didorong fokus dan concern pada potensi di sekitar kampus mereka. Dengan demikian, Safi' berharap kampus berperan bukan hanya tempat belajar anak bangsa, tetapi juga katalisator dalam meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat di sekitar kampus. Tentunya melalui penugasan kepada kampus masing-masing.
"Untuk memaksimalkan nilai kemanfaatan kampus kepada masyarakat, sejak tahun 217 lalu program Tri Dharma kami fokuskan untuk pengembangan potensi lokal. Kalau sebelumnya riset berbasis komoditas, saat ini diperluas kepada hal-hal non komoditas. Mohon dukungan agar kebijakan negara ke depan diarahkan ke sana," harap Safi'.
Terakhir, Safi' menerangkan jika dari segi fisik, kampus yang dipimpinnya sudah cukup megah. Hanya saja, akses masuk ke Universitas Trunojoyo Madura yang perlu mendapat perhatian. "Akses jalan sangat sempit. Kalau malam seringkali terjadi gangguan keamanan, baik terhadap mahasiswa maupun dosen, seperti aksi pembegalan," terang Safi'.
Ia pun berharap hal ini dapat ditanggulangi. Salah satunya melalui pelebaran jalan dan pemindahan Polsek dan Koramil ke daerah di dekat kampus. Untuk pelebaran jalan, karena jalan tersebut milik kabupaten, maka telah dirundingkan dengan Bupati Bangkalan untuk meningkatkan status menjadi jalan provinsi.
"Karena APBD Bangkalan tak cukup untuk memperlebar jalan. Akhirnya disepakati agar statusnya dinaikkan menjadi jalan provinsi. Kami sudah berkirim surat ke gubernur, namun belum ada tindak lanjut," kata Safi'.
Menanggapi hal itu, LaNyalla mengaku segera akan menindaklanjuti aspirasi yang disampaikan. Dikatakannya, sebagai wakil dari Jawa Timur, memang sudah menjadi kewajibannya untuk memperjuangkan setiap aspirasi yang disampaikan kepadanya.
"Ini memang sudah menjadi tugas dan fungsi kami di DPD RI yang diberi amanah untuk memperjuangkan aspirasi dari stakeholder di daerah. Insya Allah saya akan perjuangkan," kata LaNyalla.
Senator asal Jawa Timur itu melanjutkan, khusus untuk status jalan akses kampus, LaNyalla segera akan berkoordinasi dengan Gubernur Khofifah Indar Parawansa untuk mencari jalan keluar tentang dukungan provinsi untuk perbaikan jalan kabupaten yang menjadi akses masuk ke kampus UTM.
"Soal agar program Tri Dharma diarahkan kepada kearifan lokal, saya sependapat. Program ini harus berorientasi pada peningkatan SDM yang bermuara pada meningkatnya kesejahteraan rakyat, tanpa mencabut mereka dari akar adat, budaya dan tradisinya," ujar LaNyalla. [Tp]