Daging Celeng Beredar di Bandung, DPRD Semprot Kinerja Disperindag - Telusur

Daging Celeng Beredar di Bandung, DPRD Semprot Kinerja Disperindag

Ilustrasi daging

telusur.co.id - Setalah tertangkapnya 4 pelaku penjual dan pengecer daging babi atau celeng yang menyerupai daging sapi di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Bandung. Kini menjadi sorotan tajam bagi anggota DPRD Pemkab Bandung dan lapisan masyarakat Kecamatan Majalaya.

Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Bandung Tri Bambang Pamungkas angkat suara dan menilai pengawasan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung carut marut. Kritikan pedas untuk Disperindag, menyoroti kinerjanya lemah yang tidak melakukan pengawasan aptimal.

Adanya daging babi yang serupa daging sapi bisa beredar di pasar - pasar tradisional menunjukan bukti bahwa Disperindag tidak melakukan pengawasan secara optimal. "Apalagi telah beroperasi selama satu tahun ini bukan persoalan baru, tapi mereka (oknum) sudah menjual daging babi selama satu tahun," ujar Tri Selasa (12/5/2020).

Tri Bambang Pamungkas merasa sangat prihatin atas kejadian tersebut, apalagi daging babi yang dijual itu di katakan daging sapi. Sebagian besar para konsumen di pasar tradisional merupakan warga masyarakat kecil yang beragama Islam. "Hal ini kan bisa menimbulkan keresahan bagi masyarakat, ya makanya saya pertanyakan kinerja Disperindag," katanya.

Kasus penjualan daging babi di pasar - pasar tradisional di wilayah Bandung sering terjadi. Kali ini daging babi dikemas dengan diberi lebel daging sapi, secara bebas dijual di kepada masyarakat. Kasus ini akan di komisikan dan memangil Disperindag untuk dimintai keterangan sampai lolosnya barang tersebut.

Masyarakat Majalaya mulai resah setelah berita yang beredar baik di televisi, berita online maupun media sosial terkait daging babi yang dijual oleh pedagang nakal di pasar tradisional Majalaya. Akan tetapi secara pasti penjual daging tersebut di pasar Majalaya area yang mana. Karena pasar Majalaya ada tiga area diantaranya blok Pasar Baru, Sambilalu dan Pasar Bingung.

Berdasarkan keterangan dari beberapa warga Majalaya dan pedagang pasar Bingung mengatakan, ada salah satu pedagang daging sapi dengan menggunakan meja yang menjual murah seharga Rp.90.000/kg bahkan Rp. 85.000/kg. Orang tersebut sudah lama berjualan daging di lokasi tersebut.

"Saya pikir daging yang dijual murah merupakan daging impor, rata - rata kalau daging impor dengan harga Rp. 90.000/kg itu sudah umum, saya sendiri tidak terlalu memperhatikan karena warna dagingnya sama," ucap Neneng (43) warga Paseh Majalaya Selasa (12/5/2020) di Pasar Bingung.

Warga masyarakat dan para pedagang daging sapi di sejumlah kios pasar Bingung minta kepada Dimasa Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung serta anggota DPRD Pemkab Bandung diharapkan untuk segera dilakukan sidak ke pasar pada pagi hari sekitar pukul 02.00 wib dimana para pedang daging mulai membuka dagangannya.

"Demi kepentingan kami semua, jangan sampai kami kena dampak dari perbuatan oknum, jika dilakukan sidak di sing hari sudah menutup dagangannya," uajar Hj. Mimin salah satu pedagang daging sapi segar.

Sementara itu Camat Majalaya Ika Nugraha belum bisa memberikan tanggapan terkait penjual daging babi serupa daging sapi.

Laporan: Muh. Yadi


Tinggalkan Komentar