telusur.co.id - Setelah mendapatkan lampu hijau dari Amerika Serikat (AS), Ukraina akhirnya melancarkan serangan ke dalam wilayah Rusia dengan rudal-rudal jarak jauh AS.
Associated Press, Selasa (19/11/24) mengutip Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan, Ukraina menembakkan enam rudal ATACMS ke wilayah Bryansk, Rusia, sehari setelah Presiden Joe Biden merenggangkan pembatasan tentang penggunaan senjata buatan AS dalam perang.
Sementara kantor berita TASS, mengutip Kemenhan Rusia melaporkan, sistem pertahanan udara Rusia berhasil menembak jatuh lima rudal ATACMS yang ditembakkan Ukraina ke Bryansk, dan merusak satu rudal lainnya.
Serpihan rudal jarak jauh AS yang ditembakkan Ukraina jatuh di area sebuah fasilitas militer dan menimbulkan kebakaran, tapi sudah berhasil dipadamkan, serta tidak menimbulkan korban jiwa atau kerusakan fisik.
Angkatan Bersenjata Ukraina mengklaim telah menembak depot senjata militer Rusia di Bryansk, pada tengah malam, dan tidak menyebutkan senjata apa yang digunakan.
Pada hari Minggu (17/11/24), surat kabar New York Times, mengutip pejabat AS, melaporkan, untuk pertama kalinya Joe Biden memberi izin Ukraina untuk menggunakan rudal-rudal jarak jauh AS.
Prancis dan Inggris menyambut baik keputusan pemerintah Presiden Joe Biden memberikan izin kepada Ukraina menggunakan rudal-rudal jarak jauh Barat untuk menyerang wilayah Rusia.
Para pengamat politik internasional meyakini bahwa keputusan kontroversial yang diambil oleh pemerintah Presiden Joe Biden itu dapat mengakhiri kekuasaan Presiden Volodymyr Zelenskyy di Ukraina. [Tp]