telusur.co.id -Bencana yang melanda sejumlah wilayah di Pulau Sumatra mengundang keprihatinan berbagai pihak, termasuk DBL Indonesia. Selama bertahun-tahun, Sumatra menjadi salah satu kawasan yang begitu dekat dengan aktivitas DBL Indonesia, khususnya melalui penyelenggaraan kompetisi basket pelajar yang membuka peluang bagi anak-anak muda di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Sumatra Selatan, hingga Lampung.
Menanggapi musibah tersebut, DBL Indonesia meluncurkan program penggalangan dana bertajuk Assist for Sumatra. Program ini mengajak seluruh pemangku kepentingan DBL, mulai dari peserta kompetisi, alumni, orang tua, guru, hingga sekolah—untuk bersama-sama membantu meringankan beban para korban.
Wakil Direktur DBL Indonesia Donny Rahardian menjelaskan bahwa nama Assist for Sumatra terinspirasi dari gerakan dalam permainan bola basket, yakni assist yang berarti operan atau umpan.
“Lewat sebuah operan kecil harapannya bisa menimbulkan perubahan besar,” ujar Donny.
Melalui kerja sama dengan platform Kitabisa, DBL Indonesia berharap dapat menyalurkan dukungan bagi mereka yang tengah berusaha bangkit dari bencana. Program ini menargetkan penghimpunan dana sebesar Rp50 juta dalam periode dua minggu, terhitung mulai Jumat, 5 Desember 2025. Mekanisme donasi dirancang sesederhana mungkin agar masyarakat dapat berkontribusi tanpa hambatan, berapa pun jumlah yang hendak disalurkan. Partisipasi dapat dilakukan melalui laman: kitabisa.com/campaign/assistforsumatra.
Sejak akhir November, tiga provinsi di Pulau Sumatra antara lain, Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat yang harus menghadapi bencana besar akibat hujan yang tak kunjung reda. Cuaca ekstrem tersebut dipicu oleh bibit Siklon Tropis Senyar, yang kemudian mengakibatkan tanah longsor serta kerusakan luas di berbagai daerah. Aktivitas masyarakat yang sebelumnya berjalan normal kini berubah menjadi perjuangan menghadapi kehilangan besar.
Menurut data BNPB per Kamis, 4 Desember 2025, jumlah korban meninggal dunia telah mencapai 836 orang, sementara ratusan lainnya masih dinyatakan hilang. Lebih dari 10 ribu rumah, fasilitas umum, serta 299 jembatan dilaporkan rusak atau terputus. Hingga 3 Desember, lebih dari 3,2 juta warga di tiga provinsi tersebut membutuhkan bantuan mendesak. Sumatra Utara tercatat sebagai wilayah dengan dampak terluas, mencakup sekitar 1,7 juta penduduk, disusul Aceh dengan 1,4 juta penduduk, serta Sumatra Barat sekitar 140 ribu penduduk.
Program Assist for Sumatra diharapkan menjadi momentum solidaritas bersama untuk membantu warga di wilayah terdampak dalam memulihkan kehidupan mereka.
