telusur.co.id - PT. Kimia Farma akan menyediakan vaksin gotong royong individu atau vaksin berbayar. Hal ini menimbulkan pro kontra di masyarakat.
Vaksin berbayar ini juga turut dikritisi oleh pimpinan Komisi IX DPR RI, dan mencecar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin terkait hal tersebut. Budi sendiri beralasan vaksin berbayar guna mempercepat proses vaksinasi.
Pro kontra vaksin berbayar juga turut dikomentari pegiat media sosial, Denny Siregar. Menurutnya, masyarakat tak perlu meributkan soal vaksin berbayar.
"Jadi nggak perlu ribut vaksin gratis atau bayar. Yang penting vaksin," ujar Denny melalui akun Twitter miliknya.
Karena dengan vaksin, kata Denny, diharapkan akan terbentuk kekebalan kelompok. Dengan terbentuknya kekebalan kelompok, bukan tidak mungkin Indonesia akan keluar dari situasi pandemi.
"Wabah harus dilawan dengan senjata, dan senjata itu adalah vaksin. Semakin banyak yang divaksin, maka akan terbentuk kekebalan kelompok," katanya.
Lebih jauh Denny juga menilai, masyarakat tidak bisa terus menerus diharuskan diam di rumah. Dan vaksin merupakan cara paling masuk akal saat ini, untuk menghentikan penyebaran wabah Covid-19.
"Di perang melawan wabah ini, kita nggak bisa terus mengurung diri dan sembunyi karena takut," pungkasnya. (Fhr)