telusur.co.id - Jaringan Jurnalis Indonesia (JJI) kembali melakukan survei terkait sosok calon presiden (capres) yang diinginkan masyarakat Indonesia pada 2024 nanti. Survei dilakukan terhadap 1.425 Warga Negara Indonesia yang telah miliki hak pilih di Pemilu 2024
Survei dilakukan dengan metode multistage random sampling, dan margin of error kurang lebih 2,6 persen. Survei yang dilakukan pada 29 Agustus hingga 9 September 2023 memiliki tingkat kepercayaan 95 persen.
Koordinator Jaringan Jurnalis Indonesia (JJI), Agusta Irawan mengatakan, siapa capres dan cawapres yang akan dipilih para responden pada Pilpres 2024. Pasangan capres dan cawapres dikerucutkan menjadi tiga, yakni Prabowo Subianto - Airlangga Hartarto, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar, dan Ganjar Pranowo - Erick Thohir.
"Jika pilpres digelar hari ini maka hasilnya simulasi pasangan Prabowo Subianto - Airlangga Hartarto tingkat keterpilihannya sebanyak 47,8 persen. Kemudian simulasi pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar dipilih sebanyak 21,9 persen, dan pasangan Ganjar Pranowo - Erick Thohir memiliki tingkat keterpilihan sebanyak 12,9 persen. Sedangkan sisanya tidak memilih," ujar Agusta dalam keterangannya, Rabu (20/9/23).
Agusta menyebutkan, dengan simulasi mengunakan mekanisme acak dengan merubah nama cawapresnya untuk Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo , maka hasilnya pasangan Ganjar Pranowo - Mahfud MD dipilih paling banyak yaitu 53,6 persen, dan pasangan Prabowo Subianto - Erick Thohir dipilih sebanyak 27,2 persen dan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar 19,2 persen.
Kemudian simulasi ketiga dengan mengubah formasi tokoh cawapres yaitu Airlangga Hartarto yang dipasangkan Prabowo Subianto.
"Maka ketika diujikan kepada 2004 responden maka hasilnya pasangan Prabowo Subianto - Airlangga Hartarto unggul dengan tingkat keterpilihan sebesar 53,9 persen dibandingkan Prabowo dipasangkan dengan Erick Thohir. Pasangan Ganjar Pranowo - Mahfud MD turun tingkat elektabilitasnya menjadi 26,9 persen sementara Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar tingkat keterpilihan nya 19,2 persen," jelasnya.
Pengamat Politik dari Universitas Mulawarman Samarinda (Kalimantan Timur), Budiman menilai hasil survei Jaringan Jurnalis Indonesia (JJI) yang unggulkan Prabowo Subianto- Airlangga Hartato sebagai pasangan capres-cawapres adalah hal yang menarik. Pasalnya keduanya memiliki pengalaman yang banyak dalam mengurus keamanan dan ekonomi.
"Miliki pengalaman yang berbeda, seperti Prabowo punya pengalaman dibidang keamanan, sedangkan Airlangga miliki pengalaman di bidang ekonomi, maka ini menjadi pasangan yang ideal pada pilpres 2024," kata Budiman.
Budiman mengatakan, Airlangga telah membuktikan kinerja sebagai Menko Perekonomian, maka pantas jika Prabowo mengaet Airlangga sebagai cawapres.
"Selain itu, jika Prabowo berpasangan dengan Airlangga, maka peluang menang di pilpres 2024 sangat besar," ucapnya.
Menurut dia, hasil survei LSI yang unggulkan Prabowo - Airlangga sebagai pasangan bukti masyarakat atau pendukung Golkar ingin Airlangga sebagai cawapres Prabowo. Selain itu, mesin politik partai Golkar harus solid untuk mendukung Airlangga sebagai cawapres Prabowo.
"Semua kader Golkar harus solid mendukung Airlangga sebagai cawapres Prabowo," ucapnya. (Ts)