telusur.co.id - Pangkalan udara Israel, Nevatim, mengalami kerusakan parah akibat serangan rudal dan drone Iran.

Setelah 10 hari aksi penyerangan terhadap bagian konsuler Kedutaan Besar Republik Islam Iran di Damaskus awal April lalu, Korps Garda Revolusi Islam pada Minggu pagi, 14 (4/24) menembakkan drone dan rudal ke wilayah Israel sebagai aksi balasan.

Menurut jaringan berita Al-Mayadeen, Juru Bicara Zionis Israel mengakui bahwa serangan rudal Korps Garda Revolusi Islam Iran menyebabkan banyak kerusakan pada pangkalan militer Nevatim di selatan wilayah pendudukan.

Saluran berita Al-Mayadeen juga menerbitkan beberapa gambar mengenai serangan pesawat tak berawak dan rudal Iran terhadap fasilitas militer serta bandara Zionis Israel, dan terjadinya kebakaran di daerah tersebut setelah ledakan besar.

The New York Times mengutip para pejabat Israel melaporkan bahwa Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran menggunakan 185 drone, 36 rudal jelajah, dan 110 rudal permukaan-ke-permukaan dalam serangan terhadap Israel.

Pangkalan udara Nevatim terletak di gurun Negev, di selatan wilayah pendudukan (Israel).

Pangkalan ini merupakan markas utama pesawat tempur F-35 terbaru Zionis Israel yang diterimanya setelah menandatangani kontrak senjata dengan Amerika Serikat.

Surat kabar Global Times China juga menggambarkan respons militer Iran terhadap Zionis Israel sebagai tindakan yang diperhitungkan dan strategis, serta melaporkan bahwa rudal dan drone secara akurat mencapai sasaran yang ditentukan. [Tp]