telusur.co.id - Wajah dan citra Amerika Serikat semakin tercoreng akibat tindakan polisi yang semakin brutal terhadap para pendemo. Terbaru, beredar video singkat seorang kakek berusia 75 tahun menjadi korban polisi. 

Di dalam video itu, seorang kakek melakukan aksi damai di Alun-alun Niagara, seperti yang ada di seluruh negeri, menyerukan keadilan rasial setelah pembunuhan George Floyd di tahanan polisi Minneapolis.

Lalu, gerombolan polisi datang menghampiri pendemo. Kakek tersebut tidak melawan. Tiba-tiba dua polisi langsung mendorong. Kakek tersebut langsung jatuh. Kepalanya kena trotoar dan tidak sadarkan diri.

"Pria itu dirawat di rumah sakit dalam kondisi serius tetapi stabil," kata DeGeorge, Jumat.

Atas kejadian itu, juru bicara Departemen Kepolisian Buffalo Mike DeGeorge kepada CNN berkilah jika kakek tersebut jatuh karena tersandung. 

Setelah lebih banyak video tersedia, polisi mengubah pernyataan itu, dan Komisaris Polisi Byron Lockwood menangguhkan para petugas dan membuka penyelidikan, katanya.

"Departemen bergerak cepat dan mengoreksi informasinya," kata DeGeorge.

Kejadian ini mendapatkan kecaman dari Gubernur New York Andrew Cuomo. Menurutnya, tindakan polisi sangat memalukan. 

"Kejadian ini sepenuhnya tidak dapat dibenarkan dan sangat memalukan," kata Cuomo di Twitter. "Petugas Kepolisian harus menegakkan - bukan pelanggaran hukum."

Saat ini, dua petugas polisi di Buffalo, New York, diskors tanpa bayaran pada hari Kamis setelah video menunjukkan mereka mendorong seorang pria berusia 75 tahun, menyebabkan dia jatuh kembali dan mengenai kepalanya di trotoar. [ham]