Dosen Undika Terapkan Teknologi Budikdamber Berbasis IoT bagi Ibu-Ibu PKK di Desa Gunungan - Telusur

Dosen Undika Terapkan Teknologi Budikdamber Berbasis IoT bagi Ibu-Ibu PKK di Desa Gunungan

Dosen Program Studi Teknik Komputer Universitas Dinamika (Undika), Weny Indah Kusumawati (kiri). Foto: Istimewa.

telusur.co.id -Perempuan memiliki peran penting dalam kehidupan bermasyarakat. Tak heran jika mereka sering dijuluki sebagai tiang negara karena dianggap mampu mendidik generasi penerus sekaligus menjadi agen kebudayaan yang melestarikan tradisi, serta berkontribusi secara ekonomi, politik, dan sosial.

Berangkat dari pemikiran tersebut, Weny Indah Kusumawati, dosen Program Studi Teknik Komputer Universitas Dinamika (Undika), memberdayakan ibu-ibu PKK melalui penerapan teknologi Budikdamber (Budidaya Ikan dalam Ember) berbasis Internet of Things (IoT) di Desa Sidorame, Gunungan, Dawar Blandong, Mojokerto.

“Sistem ini digunakan untuk mengelola dan mengontrol kondisi air dan pakan secara otomatis sehingga lebih efisien dan mudah diterapkan di rumah tangga,” ungkap Weny pada Rabu (26/10).

Ia menambahkan, ibu-ibu PKK dinilai telaten dalam pekerjaan yang membutuhkan rutinitas dan konsistensi. Dengan penerapan teknologi ini, mereka tidak lagi khawatir terhadap risiko seperti kepatil ikan, karena air dan pakan dapat diganti secara otomatis tanpa menyentuh ikan.

Perangkat Budikdamber berbasis IoT tersebut memanfaatkan mikrokontroler ESP32, sensor suhu dan ultrasonik, modul relay, serta aplikasi pemantauan berbasis Android. Seluruh perangkat ini bekerja untuk mengatur air, memberikan pakan, dan menjaga sirkulasi secara otomatis.

“Dengan teknologi IoT, perempuan bisa bekerja secara efisien tanpa perlu menghabiskan waktu dan tenaga demi menghasilkan sesuatu yang bersifat produktif di lingkungan desa,” tambah Weny.

Kepala Desa Gunungan, Sadi, menyampaikan rasa senangnya atas bantuan teknologi yang diberikan Weny dan tim. Menurutnya, inovasi ini sejalan dengan program desa yang telah mencanangkan Gunungan sebagai desa digital.

“Saya sangat senang dengan program ini. Karena selain urusan birokrasi dan surat-menyurat di balai desa yang harus berbasis teknologi, masyarakat juga bisa menggerakkan roda ekonomi melalui teknologi seperti ini,” tegasnya.

Hal serupa disampaikan oleh perwakilan PKK Sidorame, Nur Halimah. Ia mengaku bahwa program ini membawa manfaat bagi peningkatan perekonomian desa, tidak hanya dari sisi pertanian. Halimah dan para anggota PKK terlihat sangat gembira ketika memanen ikan lele yang telah dirawat selama kurang lebih dua bulan.

Sebagian besar masyarakat Desa Sidorame bermata pencaharian sebagai petani, dengan komoditas padi, cabai, jagung, dan tembakau. Karena itu, Halimah berharap inovasi serupa dapat diterapkan pada sektor pertanian.

“Jika menggunakan alat otomatis seperti ini, ibu-ibu tidak lagi capek-capek menghabiskan waktu untuk menyiram tanaman di sawah atau ladang,” ujarnya.

Sadi maupun Halimah sama-sama berharap agar ke depan seluruh tanaman di Desa Gunungan dapat disiram dan dipupuk secara otomatis dengan memanfaatkan teknologi berbasis IoT.

Harapan ini disambut baik oleh Weny dan timnya. Program yang dibiayai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi tersebut diharapkan dapat kembali memperoleh pendanaan untuk pengembangan inovasi serupa pada sektor pertanian yang lebih luas.


Tinggalkan Komentar